Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Motif Penembakan PM Slovakia Terungkap, Diduga karena Oposisi Politik

Motif penembakan Perdana Menteri (PM) Slovakia diduga didasari masalah politik.
Perdana Menteri Slovakia Robert Fico berbicara dalam sebuah konferensi pers sebelum insiden penembakan yang menyebabkan dirinya terluka, di Handlova, Slovakia, 15 Mei 2024./Reuters
Perdana Menteri Slovakia Robert Fico berbicara dalam sebuah konferensi pers sebelum insiden penembakan yang menyebabkan dirinya terluka, di Handlova, Slovakia, 15 Mei 2024./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Slovakia Robert Fico telah ditembak beberapa kali hingga berakhir terluka parah dalam upaya pembunuhan oleh orang tak dikenal.

Melansir dari Al Jazeera, penembakan tersebut diduga didalangi "motif politik” ketika meninggalkan pertemuan pemerintah, kata menteri dalam negeri.

Fico ditembak oleh pria bersenjata sebanyak lima kali dan sedang menjalani operasi darurat, Menteri Dalam Negeri Matus Sutaj Estok mengatakan pada jumpa pers pada hari Rabu (15/5/2024).

“[Upaya] pembunuhan ini bermotif politik dan keputusan pelaku diambil setelah pemilihan presiden,” kata Sutaj Estok, mengacu pada pemilu bulan April yang dimenangkan oleh sekutu Fico.

Polisi telah menangkap seorang tersangka dan penyelidikan awal menemukan “motivasi politik yang jelas” di balik upaya pembunuhan tersebut, kata Sutaj Estok.

Penembakan di kota Handlova di Slovakia tengah telah mengejutkan negara Eropa tengah dan menuai kecaman internasional.

Penembakan itu terjadi setelah Fico menghadiri pertemuan pemerintah di Handlova. Perdana menteri dilarikan ke rumah sakit di kota tersebut dan kemudian diangkut dengan helikopter ke kota Banska Bystrica untuk perawatan segera.

Presiden Zuzana Caputova mengutuk serangan “brutal dan kejam” terhadap perdana menteri.

“Saya terkejut. Saya berharap Robert Fico mendapat banyak kekuatan di momen kritis ini dan cepat pulih dari serangan ini,” kata Caputova.

Presiden terpilih Peter Pellegrini, sekutu Fico, menyebut upaya pembunuhan itu sebagai “ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap demokrasi Slovakia”.

“Jika kita mengekspresikan pendapat politik lain dengan pistol di lapangan, dan bukan di tempat pemungutan suara, kita membahayakan segala sesuatu yang telah kita bangun bersama selama 31 tahun kedaulatan Slovakia,” kata Pellegrini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper