Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant menentang secara terang-terangan rencana pasca perang Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu di jalur Gaza.
Isu tentang masa depan Gaza pasca perang memang menjadi diskusi yang panas di Israel. Sampai saat ini, pihak Israel belum merumuskan secara tegas tentang siapa yang akan memerintah Gaza jika Hamas benar-benas sudah dilumpuhkan.
Dilansir reuters.com pada Kamis (16/5/2024), Yoav Gallant melalui siaran televisi menyampaikan secara vokal bahwa tujuan utama militer Israel harusnya berfokus pada Hamas.
“Kita harus menghilangkan kemampuan Hamas dalam memerintah di Gaza. Kunci dari tujuan ini adalah aksi militer, dan pembentukan pemerintahan alternatif di Gaza,” kata Gallant.
Gallant menambahkan, bahwa dirinya sempat melontarkan rencana soal pembentukan pemerintah alternatif Palestina yang tidak bermusuhan dengan Hamas. Hanya saja, rencana itu tidak mendapat tanggapan dari kabinet Israel.
“Dengan tidak adanya alternatif seperti itu, hanya ada dua pilihan negatif yang tersisa, pemerintahan Hamas di Gaza atau pemerintahan militer Israel di Gaza,” tambahnya
Baca Juga
Pada intinya, Gallant menegaskan kembali tujuan pemerintahan Israel adalah mengalahkan Hamas dan memulihkan sandera yang tersisa dari serangan lintas batas yang dilakukan faksi Islam pada 7 Oktober.
Gallant menambahkan, tujuan itu juga harus dilengkapi dengan menyiapkan pemerintahan alternatif Palestina.
Di sisi lain, Netanyahu memberikan balasan atas pernyataan Gallant. Namun, hal tersebut tidak disampaikannya secara eksplisit menyebut nama Gallant.
Dia menekankan, pernyataan Gallant dibuat-buat sebagai alasan karena belum menghancurkan Hamas dalam konflik yang sudah memasuki delapan bulan.
Sebagai informasi, selama seminggu terakhir, pasukan Israel telah kembali ke beberapa wilayah di Gaza utara yang mereka kuasai dan tinggalkan pada paruh pertama perang. Tindakan ini menjadi misi baru ini dalam melibas pasukan Hamas yang mulai berkumpul kembali.