Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin menghubungi Presiden Iran Ebrahim Raisi melalui sambungan telepon terkait dengan perkembangan di wilayah Timur Tengah.
Kedua presiden membahas secara rinci situasi di Timur Tengah, yang meningkat akibat serangan udara Israel terhadap misi diplomatik Iran di Damaskus dan tindakan pembalasan Iran.
"Harapannya bahwa semua pihak akan menahan diri dan tidak membiarkan babak konfrontasi baru yang mungkin menimbulkan konsekuensi bencana bagi seluruh wilayah," ujarnya dalam keterangan resmi Kremlin yang dikutip Rabu (17/4/2024).
Ebrahim Raisi mencatat bahwa tindakan Iran bersifat terpaksa dan dibatasi. Pada saat yang sama, dia menekankan bahwa Teheran tidak tertarik pada peningkatan ketegangan lebih lanjut.
Kedua pemimpin tersebut menyatakan bahwa konflik Palestina-Israel yang belum terselesaikan adalah akar permasalahan dari perkembangan yang terjadi di Timur Tengah saat ini.
Kedua presiden menegaskan sikap Rusia dan Iran yang mendukung gencatan senjata segera di Jalur Gaza, pengentasan situasi kemanusiaan yang menyedihkan dan penciptaan kondisi untuk penyelesaian krisis secara politik dan diplomatik.
Baca Juga
Selama pertukaran pandangan mengenai permasalahan terkini dalam hubungan Rusia-Iran, kedua pemimpin menyatakan niat bersama mereka untuk mendorong kerja sama bilateral yang stabil di berbagai bidang, termasuk pelaksanaan proyek infrastruktur yang saling menguntungkan.
"Vladimir Putin mengucapkan selamat kepada Ebrahim Raisi dan seluruh Muslim Iran di akhir bulan suci Ramadan dan Idulfitri yang baru saja dirayakan," sebut pernyataan resmi Kremlin.