Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelaku Penikaman Massal di Sydney Ditembak Mati, Motif Terorisme Didalami

Pelaku penikaman di pusat perbelanjaan Westfield Bondi Junction di Sydney bagian timur, Australia, ditembak mati oleh kepolisian.
Penikaman pisau/ilustrasi
Penikaman pisau/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku penikaman di pusat perbelanjaan Westfield Bondi Junction di Sydney bagian timur, Australia, ditembak mati oleh kepolisian.

Asisten Komisaris Polisi New South Wales (NSW) Anthony Cooke menjelaskan bahwa pelaku penyerangan ditembak mati oleh seorang petugas polisi. Dia memerinci, polisi itu mengikuti pelaku yang naik ke lantai lima mal sebelum tindakan tegas itu dilakukan, 

“Dia [polisi] berjalan cepat di belakangnya untuk mengejarnya. Dia [pelaku] berbalik, menghadapnya, mengangkat pisau. Polisi menembakkan senjata api dan orang itu saat ini sudah meninggal,” jelas Cooke saat memberikan kabar terkini dalam konferensi pers, seperti dilansir The Guardian.

Dengan begitu, kata Cooke, ada enam korban jiwa dalam insiden ini termasuk sang pelaku. Selain itu beberapa orang terluka, termasuk seorang bayi.

Kendati begitu, dia menegaskan bahwa pihaknya belum mengetahui motif jelas dari aksi pelaku. "Tidak ada ideologi atau motif yang jelas," tegasnya.

Namun, Cooke menegaskan pihaknya masih membuka kemungkinan terkait motif yang mendasari aksi tersebut, termasuk terorisme. 

"Kami tidak mengesampingkan apa pun," jawab Cooke saat ditanya oleh seorang reporter apakah polisi mengesampingkan motif terorisme.

Seperti diketahui, Pusat perbelanjaan Westfield Bondi Junction di Sydney bagian timur, Australia, telah dikosongkan setelah adanya laporan serangan teror bersenjata.

Polisi NSW mengatakan layanan darurat dipanggil ke Westfield Bondi Junction sebelum jam 4 sore waktu setempat setelah ada laporan bahwa beberapa orang ditikam.

"Sebuah insiden kritis telah dimulai setelah penembakan terhadap seorang pria di Bondi Junction," kata polisi, dilansir ABC News, Sabtu (13/4/2024). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper