Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hubungan Iran dan Israel Memanas, India Serukan 'Travel Warning'

Iran dikabarkan berencana melancarkan serangan balasan setelah Israel merudal konsulatnya di Suriah.
Ilustrasi Travel Warning/JIBI
Ilustrasi Travel Warning/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah India menyarankan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Iran dan Israel, sampai pemberitahuan lebih lanjut, mengingat situasi di kedua negara tersebut yang kian menegang. 

Kementerian Luar Negeri Iran mengeluarkan peringatan di tengah ancaman negaranya untuk membalas serangan udara Israel terhadap Kedutaan Besar Iran di Suriah, pada bulan ini.

Negara-negara termasuk Amerika Serikat (AS) dan Rusia telah mengeluarkan peringatan perjalanan serupa untuk staf dan warga negara mereka di wilayah tersebut.

Kementerian Luar Negeri India mengatakan warga negaranya di kedua negara harus melakukan tindakan pencegahan semaksimal mungkin mengenai keselamatan mereka dan membatasi pergerakan mereka seminimal mungkin.

Melansir Reuters, pembalasan yang dilakukan Iran terhadap Israel, dikhawatirkan dapat memperluas konflik yang telah berlangsung selama 6 bulan antara militan Hamas yang didukung Iran dan Israel di Gaza.

Sementara itu, AS telah menghubungi para Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Qatar dan Irak, meminta negara-negara itu untuk mendesak Iran guna menurunkan ketegangan dengan Israel, sebagai bagian dari upayanya untuk membendung konflik.

Seperti diketahui, Iran telah bersumpah akan meluncurkan serangan balasan kepada Israel, setelah serangan Angkatan Udara Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah di bombardir pada 1 April 2024.

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengatakan 7 penasihat Iran tewas dalam serangan itu, di antaranya adalah 2 jenderal IRGC dan 5 perwira lainnya. 

Sejauh ini, Israel belum secara resmi mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut. Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengatakan bahwa serangan tersebut menghantam gedung militer IRGC di Damaskus, bukan Konsulat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper