Bisnis.com, JAKARTA - Seorang pejabat senior Hamas mengatakan bahwa pihaknya telah menolak proposal gencatan senjata Israel yang dibentuk pada pembicaraan di Kairo, Mesir. Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menetapkan tanggal serangan ke Rafah.
Sebelumnya, Israel dan Hamas telah mengirim tim ke Mesir pada Minggu (7/4/2024) untuk melakukan pembicaraan yang melibatkan mediator Qatar dan mesir, serta Direktur CIA William Burns.
Adapun, hadirnya Burn telah membuat tekanan dari sekutu utama Israel yakni AS, untuk mencapai kesepakatan yang akan membebaskan sandera Israel yang ditahan di Gaza, dan memberikan bantuan kepada warga sipil Palestina yang miskin.
"Kami menolak usulan terbaru Israel yang diberitahukan pihak Mesir kepada kami. Politbiro bertemu hari ini dan memutuskan hal ini,” jelas pejabat senior Hamas Ali Baraka, dikutip dari Reuters, pada Selasa (9/4/2023).
Sebelumnya, para pejabat Hamas mengatakan bahwa tidak ada kemajuan yang dicapai dalam negosiasi tersebut.
Pejabat Hamas yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa tidak ada perubahan dalam posisi pendudukan (Israel) dan oleh karena itu, tidak ada hal baru dalam perundingan di Kairo.
Baca Juga
Pada Senin (8/4/2024) sehari setelah pasukan Israel menarik diri dari beberapa wilayah di Gaza selatan, Netanyahu mengatakan dia telah menerima laporan rinci tentang perundingan di Kairo.
Ia mengatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk mencapai tujuannya, terutama yang pertama dan terpenting adalah pembebasan semua sandera dan mencapai kemenangan penuh atas Hamas.
“Kemenangan ini memerlukan masuknya ke Rafah dan penghapusan batalion teroris di sana. Itu akan terjadi – ada tanggalnya,” tuturnya.