Bisnis.com, JAKARTA — Amerika Serikat (AS) memperkirakan bahwa serangan Iran terhadap Israel akan menargetkan situs militer atau intelijen di negara Yahudi tersebut.
Rencana tersebut merupakan pembalasan atas serangan Israel ke konsulat Teheran di Damaskus baru-baru ini.
Pejabat di pemerintahan Presiden Joe Biden yakin Iran juga dapat menyerang fasilitas diplomatik Israel di wilayah tersebut, tetapi tidak akan menargetkan lokasi sipil.
Menurut para pejabat, Iran dapat menggunakan sekelompok drone atau rudal jelajah untuk melakukan serangan tersebut, yang kemungkinan akan merespons sebelum akhir Ramadan pada 9 April 2024.
Adapun kantor berita Suriah SANA melaporkan sebelumnya bahwa Angkatan Udara Israel menyerang sebuah bangunan di Damaskus. Media berita Iran mengatakan gedung itu adalah konsulat Iran.
Dilansir TASS, kantor hubungan masyarakat IRGC melaporkan bahwa 7 penasihat militer tewas, Jenderal Mohammed Reza Zahedi dan Mohammad Hadi Haji Rahimi, bersama 5 perwira lainnya.
Baca Juga
Menurut saluran televisi milik pemerintah Iran IRIB, Zahedi adalah yang memimpin pasukan Quds di Lebanon dan Suriah.
Sementara itu, Rusia mengutuk keras serangan Israel terhadap konsulat Iran dan meminta diadakannya pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai masalah tersebut.
Presiden Iran Ebrahim Raisi bersumpah bahwa serangan terhadap misi diplomatik tidak akan dibiarkan begitu saja.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel Daniel Hagari mengatakan serangan itu menghantam gedung militer pasukan Quds, sebuah unit Korps Garda Revolusi.