Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Netanyahu untuk membahas mengenai situasi di Gaza dan menyatakan beberapa sikapnya.
Pembicaraan ini terjadi setelah kejadian baru-baru ini yang melewaskan tujuh relawan Asing.
Mengutip keterangan resmi Kedutaan Besar AS di Jakarta, Jumat (5/4/2024) Biden menegaskan bahwa Israel perlu mengumumkan dan menerapkan serangkaian langkah yang spesifik, konkret dan terukur, untuk mengatasi permasalahan soal kerugian sipil, penderitaan kemanusiaan dan keselamatan pekerja bantuan kemanusiaan.
“Kebijakan AS terkait Gaza akan ditentukan oleh penilaian kami terhadap tindakan segera Israel terhadap langkah-langkah tersebut,” tegas Biden.
Biden menyoroti pentingnya gencatan senjata untuk menstabilkan dan memperbaiki situasi kemanusiaan, serta untuk melindungi warga sipil yang tidak bersalah.
Ia juga mendesak Netanyahu memberdayakan para perundingannya untuk membuat kesepakatan tanpa penundaan agar dapat membawa pulang par sandera. Kedua negara juga membahas ancaman Iran yang terbuka terhadap Israel dan rakyat Israel.
Baca Juga
“Amerika Serikat sangat mendukung Israel dalam menghadapi ancaman tersebut,” tegas Biden.
Berdasarkan catatan Bisnis, sebelumnya Biden mengungkapkan rasa kemarahannya dan merasa terpukul atas meninggalnya sejumlah relawan asing di World Central kitchen (WCK).
Dalam serangan tersebut, diketahui bahwa relawan yang teras berasa dari Australia, Inggris, Polandia, warga Palestina, serta warga negara ganda Amerika Serikat dan Kanada.
“Investigasi tersebut harus cepat dilakukan, harus ada pertanggungjawaban, dan temuannya harus dipublikasikan,” kata Biden dalam pernyataannya dikutip, Kamis (4/4).
Biden juga menilai bahwa kejadian ini menjadi konflik buruk dalam sejarah, karena banyaknya para pekerja bantuan kemanusiaan yang meninggal dunia. Kejadian ini juga menjadi alasan utama mengapa pendistribusian bantuan kemanusiaan menjadi sulit, karena Israel dinilai belum berbuat cukup untuk melindungi para pekerja bantuan kemanusiaan.
Di lain sisi, Netanyahu menuturkan bahwa kejadian tersebut terjadi lantaran adanya risiko dalam perang.
“Kami sedang melakukan penyelidikan menyeluruh dan melakukan kontak dengan pemerintah. Kami akan melakukan segalanya untuk mencegah terulangnya hal serupa,” jelasnya.