Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Netanyahu telah melakukan pembicaraan. Keduanya kemudian berkomitmen membuka jalur untuk mengirimkan bantuan di Gaza.
Berdasarkan Pernyataan Pers Gedung Putih yang dikutip Jumat (5/4/2024) Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Adrienne Watson menuturkan soal komitmen dua negara dari hasil pembicaraan Biden dan Netanyahu.
“Kami menyambut baik langkah-langkah yang diumumkan oleh pemerintah Israel malam ini atas permintaan Presiden AS setelah melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Netanyahu,” terang Watson pada Kamis (4/4).
Adapun langkah-langkah dari pemerintahan Israel meliputi membuka pelabuhan Ashdod untuk mengirimkan bantuan langsung ke Gaza, membuka penyebrangan Erez sebagai rute baru bagi bantuan untuk mencapai Gaza utara dan meningkatkan pengiriman bantuan secara signifikan dari Yordania langsung ke Gaza.
Pihak dari Negeri Paman Sam kemudian mengatakan bahwa pihak Israel harus segera mengimplementasikan langkah-langkah tersebut secara penuh dan juga dengan cepat.
Lalu, kembali menegaskan pernyataan Biden, ia mengatakan bahwa kebijakan AS terkait Gaza bergantung pada penilaian pihaknya terhadap tindakan Israel, atas langkah-langkah ini dan langkah-langkah lainnya.
Baca Juga
“Termasuk langkah-langkah untuk melindungi warga sipil yang tidak bersalah dan keselamatan para pekerja bantuan,” terang pernyataan tersebut,” tuturnya.
Pihaknya kemudian mengatakan bahwa siap untuk bekerja dengan koordinasi penuh dengan Pemerintah Israel, Yordania dan Mesir, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memastikan langkah-langkah tersebut dilaksanakan dan menghasilkan peningkatan bantuan kemanusaan secara signifikan.
Berdasarkan catatan Bisnis, pernyataan ini dikeluarkan Biden setelah sebelumnya ia mengungkapkan rasa kemarahan dan rasa terpukul atas serangan udara Israel ke Gaza, sehingga menewaskan sejumlah relawan asing.
Tak hanya Biden, serangan ini juga dikomentari oleh Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.
Adapun, relawan yang tewas dari serangan tersebut berasal dari Australia, Inggris, Polandia, warga Palestina serta warga negara ganda Amerika Serikat dan Kanada.