Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah korban jiwa akibat gempa Taiwan berkekuatan 7,2 skala richter (SR) yang terjadi di lepas pantai sekitar pukul 08.00 waktu setempat (00.00 GMT) bertambah menjadi 7 orang.
Dilansir dari Reuters, Rabu (3/4/2024), Pemerintah Taiwan mengatakan bahwa jumlah korban yang tewas kini bertambah menjadi 7 orang, dengan 77 orang masih terjebak, dan sebanyak 736 orang mengalami luka-luka.
Media pemerintahan China menyebutkan bahwa gempa masih terasa di provinsi tenggara Fujian, sementara berdasarkan pengamatan saksi mata Reuters gempa juga terasa di pusat komersial Shanghai.
Badan Cuaca Jepang, memperkirakan bahwa gempa berkekuatan 7,7 SR dan mengatakan bahwa beberapa gelombang tsunami kecil mencapai bagian selatan prefektur Okinawa, serta menurunkan peringatan tsunami menjadi peringatan.
Sementara itu, Badan Seismologi Filipina telah mengeluarkan peringatan kepada penduduk pesisir di beberapa provinsi agar mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Berdasarkan pengamatan Badan Cuaca Taiwan, gempa susulan masih terasa di Taipei, dimana tercatat lebih dari 50 kali gempa susulan.
Baca Juga
Pihak kereta api berkecepatan tinggi di Taiwan menyampaikan bahwa layanannya akan tertunda, meski tidak terdapat kerusakan atau cedera yang dilaporkan pada keretanya.
Adapun gempa yang mengguncang Taiwan hari ini merupakan yang terbesar sejak gempa berkekuatan 7,6 SR pada 1999 yang menewaskan sekitar 2.400 orang dan menghancurkan sebanyak 50.000 bangunan.
Badan Cuaca Jepang mengatakan bahwa gempa yang mengguncang Taiwan hari meruntuhkan tembok-tembok yang tidak terbuat dari balok beton bertulang, sementara itu orang-orang tidak berdiri tegak dan harus merangkak untuk bergerak.
(Maria Hermina Kristin)