Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Partai Politik Ragu-ragu Ajukan Hak Angket, Tersandera Jokowi?

Sejumlah partai tersandera sehingga upaya untuk mengusulkan hak angket kecurangan Pemilu 2024 masih maju mundur.
Sholahuddin Al Ayyubi, Surya Dua Artha Simanjuntak
Rabu, 13 Maret 2024 | 09:00
Sekjen NasDem Hermawi Taslim (dari kiri), Sekjen PKB Hasanuddin Wahid, dan Sekjen PKS Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsy saat memberikan keterangan di NasDem Tower, Kamis (22/2/2024)/Bisnis-Lukman
Sekjen NasDem Hermawi Taslim (dari kiri), Sekjen PKB Hasanuddin Wahid, dan Sekjen PKS Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsy saat memberikan keterangan di NasDem Tower, Kamis (22/2/2024)/Bisnis-Lukman

Tersandera Jokowi?

Sementara itu, pakar ilmu politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro menyebut ada sejumlah partai yang tersandera sehingga masih maju-mundur untuk mengusulkan hak angket kecurangan Pemilu 2024.

Siti mengatakan bahwa partai itu adalah PPP, PKB, NasDem dan PDI-Perjuangan. Menurutnya, partai itu harus berpikir ulang jika ingin mengusulkan hak angket kecurangan Pemilu 2024.

"Partai-partai ini kesannya tersandera ya agar tetap loyal kepada Presiden Jokowi," tuturnya kepada Bisnis melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa (12/3).

Pasalnya, menurut Siti, kader partai-partai tersebut sampai saat ini masih berada di dalam Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin, sehingga dinilai tidak patut mengusulkan hak angket kecurangan Pemilu 2024.

"Jadi siapapun apapun partainya yang mengusung hak angket harus clear dulu posisinya yaitu tidak mendukung pemerintahan," katanya.

Siti berpandangan bahwa dalam politik, tidak ada yang absolut. Menurutnya para tokoh politik dan partai politik hanya akan mengedepankan kepentingannya, bukan mengambil sikap tegas untuk berada di luar pemerintahan.

"Dalam politik tak ada yang absolut. Bagi politisi, politik itu adalah mengelola  kemungkinan dengan berbagai opsi-opsi. Jadi rujukannya lebih ke kepentingan," ujar Siti.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper