Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Telekomunikasi Houthi Misfer Al-Numair mengatakan bahwa kapal yang ingin memasuki perairan Yaman dan Laut Merah harus mendapatkan izin dari Otoritas Urusan Maritim yang dikuasai Houthi Yaman.
Wilayah perairan yang terkena dampak perintah Yaman terbentang hingga Selat Bab al-Mandab selebar 20 km (12 mil), muara sempit Laut Merah yang dilalui oleh sekitar 15% lalu lintas pelayaran dunia dalam perjalanannya ke Yaman, atau dari Terusan Suez.
“[Kami] siap membantu permintaan izin dan mengidentifikasi kapal-kapal milik Angkatan Laut Yaman, dan kami mengonfirmasi hal ini karena mengkhawatirkan keselamatan mereka,” kata Al-Numair, di outlet berita televisi utama yang dijalankan oleh Houthi, Al Masirah TV.
Melansir Reuters, Houthi telah berulang kali meluncurkan drone dan rudal terhadap pelayaran komersial internasional di Teluk Aden sejak pertengahan November lalu.
Pihak Houthi menyatakan bahwa tindakan mereka itu sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina terhadap serangan Israel di Gaza.
Serangan Houthi yang terjadi hampir setiap hari ini di Laut Merah telah memaksa perusahaan pelayaran melakukan pengalihan rute yang panjang dan mahal di sekitar Afrika bagian Selatan.
Baca Juga
Tentu hal itu memicu kekhawatiran bahwa perang Israel-Hamas dapat mengganggu stabilitas Timur Tengah secara lebih luas. Amerika Serikat (AS) dan Inggris telah mengebom sasaran-sasaran Houthi sebagai tanggapannya.
HGC Global Communications yang berbasis di Hong Kong mengatakan bahwa setidaknya 4 kabel komunikasi bawah air Asia-Africa-Europe 1, Europe India Gateway, Seacom dan TGN-Gulf telah rusak di Laut Merah pekan lalu, tanpa menyebutkan penyebabnya.
Adapun diperkirakan kerusakan tersebut berdampak pada 25% lalu lintas data yang mengalir di bawah Laut Merah, dan mengatakan bahwa pihaknya telah menyusun rencana untuk mengubah rute lalu lintas. Kementerian Al-Numair menyalahkan serangan AS dan Inggris atas kerusakan kabel bawah air tersebut, pada Sabtu (2/3/2024).
Badan Operasi Perdagangan Maritim Inggris dalam insiden terbaru mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan sebuah kapal rusak akibat dua ledakan, 91 mil laut tenggara Aden, pada Senin (4/3/2024).
Namun, pihaknya menyatakan tidak ada korban jiwa atas insiden itu dan kapal tersebut melanjutkan perjalanan ke pelabuhan berikutnya.
Seperti diketahui, Yaman telah terlibat dalam konflik sejak Houthi menggulingkan pemerintah dari Ibu Kota Sanaa pada akhir 2014. Koalisi militer pimpinan Arab Saudi melakukan intervensi pada 2015, yang bertujuan untuk memulihkan pemerintahan.