Bisnis.com, JAKARTA - Polisi telah menutup jalan dari arah Senayan menuju Slipi imbas dari aksi demonstrasi alias demo di depan Gedung DPR/MPR RI.
Dalam pantauan Bisnis di lokasi pukul 12.15 WIB, polisi telah membentangkan pagar besi untuk menutup jalan di lokasi unjuk rasa. Penutupan itu dilakukan usai massa kontra terhadap pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga hak angket mulai berdatangan.
Hanya saja, kelompok pendukung "Pemilu Kondusif" ini masih belum menyampaikan orasinya. Sebaliknya, massa pro hak angket dan pemakzulan Jokowi sudah melakukan orasi sekitar pukul 10.15 WIB di depan Gedung DPR/MPR RI.
Orator demo pro pada intinya menggaungkan aspirasi agar Jokowi dapat dimakzulkan, menolak dinasti politik, mengadili petinggi KPU dan Bawaslu yang diduga melakukan kecurangan hingga agar hak angket di DPR segera dilaksanakan.
"Tentu kami datang kesini karena ada Pemilu curang, kalau kita curang ngapain juga kami kesini," ujar salah satu pendemo.
Adapun, lokasi unjuk rasa dua kelompok masyarakat pro kontra ini ditempatkan saling bersebelahan di depan Gedung DPR/MPR RI.
Baca Juga
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro pembagian lokasi ini dilakukan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
"Tentu kami sudah membagi karena menyampaikan aspirasi adalah hak setiap orang, sehingga di depan DPR ini sudah kami bagi, mana untuk massa pro dan mana massa kontra," kata Susatyo.