Bisnis.com, JAKARTA - Tengah viral kabar yang menyebut bahwa Jokowi akan masik dan bergabung dengan Partai Golkar.
Meski demikian, nasib orang nomor 1 di Indonesia tersebut diprediksi tak akan semulus Kaesang. Sebagaimana diketahui, Kaesang Pangarep menduduki posisi Ketum PSI dalam waktu yang sangat cepat.
Jabatan ini diberikan hanya selang dua hari setelah adik Gibran Rakabuming Raka tersebut masuk ke dalam partai dan menceburkan diri ke dunia politik.
Proses naiknya Kaesang ke kursi Ketum PSI dengan mudah membuat banyak kritik dilontarkan berbagai pihak kepada pemilik Persis Solo ini.
Meski demikian, hal yang berbeda mungkin akan terjadi pada Jokowi. Jika hendak masuk Golkar, Jokowi sulit untuk langsung menjabat sebagai Ketua Umum.
Hal tersebut disampaikan oleh Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK). JK menekankan bahwa untuk menjadi orang nomor 1 di partai beringin itu tidak mudah. Setidaknya butuh pengalaman 5 tahun menjadi pengurus partai.
Baca Juga
Wakil presiden 2 kali itu juga mengatakan bahwa Golkar memiliki aturan yang harus dijadikan pedoman oleh seluruh kadernya dan tidak boleh dilanggar, salah satunya aturan untuk menjadi Ketua Umum.
"Untuk jadi pengurus juga ada aturannya di Partai Golkar, apalagi jadi Ketua Umum. Itu harus jadi pengurus dulu minimal 5 tahun," tutur JK di sela acara Muktamar ke-8 Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Hotel Sultan Jakarta, Jumat (1/3/2024).
Menurut JK, orang yang masuk Golkar harus ikut aturan jika ingin jadi pengurus. Itu artinya, ada kemungkinan Jokowi hanya akan jadi anggota biasa jika masuk ke dalam partai berlogo pohon beringin itu.