Bisnis.com, JAKARTA - Politisi senior PDI Perjuangan (PDIP) Aria Bima mengusulkan agar pelaksanaan Pilkada 2024 yang dijadwalkan pada 27 November 2024 dibatalkan. Dia khawatir Pilkada 2024 diwarnai banyak kecurangan untuk menangkan calon tertentu.
Aria berpendapat, kecurangan Pemilu untuk memenangkan calon tertentu sudah banyak terjadi pada Pilpres 2024. Dia tidak ingin kejadian serupa terjadi terulang pada Pilkada 2024 nanti.
"Enggak perlu Pilkada. Cukup kepala desa ditakut takuti dana desanya, suruh cari suara saja," kata Aria di Media Center TPN, Jakarta Pusat, Jumat (16/2/2024).
Dia merasa, percuma nanti calon kepala daerah menyusun visi misi, lelah berkampanye hingga berdebat, namun pada akhirnya instrumen negara akan diarahkan untuk memenangkan calon tertentu.
Aria mencontohkan, berbagai orkestrasi muncul selama proses Pilpres 2024. Menurutnya, ada politisi bansos, politisasi diskon pupuk, politisasi pengurusan sertifikat, penekanan kepada aparat desa, keterlibatan oknum-oknum aparat, hingga politik uang.
"Saya melihat suatu anomali-anomali yang itu membuat kita menjadi bangsa yang mundur dari aspek kita berdemokrasi," katanya.
Baca Juga
Bahkan, dia merasa lebih baik pemilu dihilangkan. Indonesia, lanjutnya, kembali menganut sistem oligarki monarki.
"Ditunjuk saja [kepala daerah], selesai. Ini mau pakai cara apapun tidam akan bisa [melawan]," tutup Aria.