Bisnis.com, JAKARTA - Media asing menyoroti kontroversi Gibran Rakabuming Raka yang menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto dan merupakan anak dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Media Bloomberg pada Jumat (16/2/2024) menyoroti sosok Gibran dan kontroversinya, yang menjadi pasangan dari Prabowo Subianto untuk maju bersama sebagai Calon Presiden dan Wakil Presiden.
Dalam laporannya, Bloomberg menyebutkan bahwa kemunculan Gibran secara luas dianggap diatur oleh Jokowi untuk memperkuat warisan dan memastikan kebijakannya tetap berlanjut, setelah jabatan sebagai presiden berakhir pada Oktober 2024.
Kemudian, disebutkan bahwa kampanye pemilu Gibran diwarnai oleh kontroversi yang ditanggapi dengan acuh atau bercanda. Hal ini dinilai dengan sikap Jokowi dengan suara lembut dan menggambarkan sifat “Legowo”.
Permasalahan Mahkamah Konstitusi pada Oktober 2023 lalu juga dicantumkan, dimana mengecualikan mereka yang memiliki pengalaman politik regional dari persyaratan usia 40 tahun ke atas untuk mencalonkan diri.
Adapun, respon Gibran ketika para kritikus mencemooh langkah pada hari putusan tersebut juga ditampilkan.
Baca Juga
https://twitter.com/gibran_tweet/status/1713783321669537802?ref_src=twsrc%5Etfw
Seminggu kemudian, Gibran kemudian ditunjuk sebagai cawapres Prabowo. Dituliskan juga informasi mengenai saudara ipar Jokowi, yang menjadi ketua hakim dalam memimpin putusan tersebut. Ia kemudian diberhentikan karena pelanggaran etika.
Diperkirakan bahwa dengan menambahkan sosok Gibran sebagai putra seorang presiden yang populer, hal ini memberikan dukungan besar bagi Prabowo dalam survei, dan mungkin menjadi kunci kemenangannya pada putaran pertama.
“Pada saat yang sama, hal ini menambah rasa frustrasi atas apa yang dianggap sebagai upaya Jokowi membangun dinasti politik,” tulis media tersebut.
Kemudian, Setelah Prabowo mengumumkan Gibran sebagai cawapres, Jokowi menuturkan bahwa satu-satunya perannya di sana adalah merestui aspirasi putranya.
Namun, menurut sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, menginformasikan kepada Bloomberg bahwa dalam pertemuan makan siang tertutup dengan para aktivis pada bulan yang sama, Presiden mengakui bahwa ia ingin memasangkan Gibran dengan Prabowo, yang popularitasnya semakin meningkat.
Lanjutnya, sang sumber yang akrab dalam diskusi tersebut mengatakan bahwa hal tersebut untuk memastikan bahwa ia dapat terus mempengaruhi pembuatan kebijakan.
Perwakilan Jokowi tidak segera menanggapi permintaan komentar Bloomberg.