Bisnis.com, JAKARTA -- Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dalam hitung suara sementara versi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Prabowo Gibran memperoleh suara sebanyak 56,8%.
Sementara itu paslon lainnya yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD masing-masing di kisaran 25,23% dan 17,97%. Prabowo-Gibran unggul di hampir semua provinsi di Indonesia dan berpotensi menang satu putaran.
Sejumlah pihak telah menanggapi hasil real count yang dilakukan oleh KPU tersebut. Meski masih hasil sementara, namun upaya menjalin komunikasi termasuk menentukan sikap politik pasca Pilpres 2024 terus berlangsung.
Kubu PDI Perjuangan (PDIP), menyatakan telah siap menjadi oposisi. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memastikan bahwa partainya siap untuk menjadi oposisi.
Hasto mengungkapkan bahwa pada Pemilu 2009 terjadi manipulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT), sehingga wakil rakyat di DPR membentuk hak angket. Ketika itu, katanya, muncul suatu kesadaran perlindungan hak konstitusional warga negara untuk memilih meskipun hal itu terjadi lagi saat Pemilu 2024.
Banyak pemilih di luar negeri tidak bisa melaksanakan hak pilihnya karena faktor teknis administratif, sehingga perlawanan ini menyangkut hal yang fundamental.
Baca Juga
“Kecurangan dari hulu ke hilir memang benar terjadi. Hanya saja kita berhadapan dengan dua hal. Pertama, pihak yang ingin menjadikan demokrasi ini sebagai kedaulatan rakyat tanpa intervensi manapun. Kemudian, pihak yang karena ambisi kekuasaan dan ini diawali dari rekayasa hukum di Mahkamah Konstitusi,” paparnya.
Oleh karena itu, selain berjuang di luar pemerintahan atau di DPR, PDI-P akan berjuang lewat jalur partai. “Karena apa pun yang terjadi dalam dinamika politik nasional kami punya kewajiban untuk menyampaikan apa yang terjadi kepada rakyat,” lanjutnya.
Ada pun, jalur ketiga yang akan ditempuh PDI Perjuangan adalah berjuang bersama gerakan masyarakay sipil prodemokrasi yang saat ini menurut Hasto jumlahnya lebih banyak dibanding pada Pemilu 2009.
“Polanya mirip, apalagi kalau dilihat begitu kaget dengan hasil quick count dengan apa yang terjadi dalam dua bulan ini karena terjadi gap, kami akan analisis,” tambahnya.
Surya Paloh Bertemu Prabowo?
Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali tidak menutup kemungkinan adanya komunikasi antara Ketum NasDem Surya Paloh dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Ali mengatakan hal ini saat menjawab pertanyaan dari awak media tentang rencana pertemuan antara Surya Paloh dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Ali menyebut bahwa tidak hanya dengan Megawati, Surya Paloh juga tidak menutup kemungkinan bertemu dan berdiskusi dengan Prabowo Subianto.
“Menurut saya, diskusi bukan hanya dengan ibu Mega, dengan Pak Prabowo, yang siapa saja menurut saya akan terbuka, akan semua terbuka, ketika kemudian hasil pemilu sudah ada," kata Ali di Rumah Pemenangan di Jalan Diponegoro No.10 dikutip, Kamis (15/2/2024).
Ali menyebut, jika memang ada pertemuan antara Surya Paloh dengan Megawati atau dengan Prabowo, hal tersebut jangan dianggap hal yang besar.
Sebab, ketiga tokoh tersebut merupakan kawan lama yang sudah bersahabat sejak lama. “Artinya kalau rencana bertemu dalam konteks pribadi, maka mereka berdua memang bersahabat, keduanya sama-sama ketua umum partai, sama-sama punya sejarah panjang," ucapnya.
Anies Tetap di Jalur Perubahan
Sementara itu, Calon Presiden (Capres) nomor urut 01, Anies Baswedan memastikan bahwa dirinya masih berada di jalur perubahan. Meski nantinya kalah dalam kontestasi lima tahunan ini, Anies menegaskan tidak akan bergeser dari posisi yang dipilihnya saat ini.
“Oleh karena itu saya ingin sampaikan kepada seluruh pejuang perubahan, bahwa saya akan terus berada di bawah gerakan perubahan ini dan tidak akan bergeser sedikitpun,” kata Anies di Rumah Pemenangan di Jalan Diponegoro No.10, Rabu (14/2/2024).
Anies mengajak para relawan, pendukung, dan simpatisan dirinya untuk terus berjuang. Apalagi proses perhitungan suara masih terus berjalan saat ini membutuhkan pengawalan semua pihak.
Eks Gubernur DKI Jakarta ini juga menegaskan bahwa perjuangan masih akan berlanjut setelah kampanye dan proses Pilpres terlampaui.
“Kami akan tunggu sampai hasil seluruhnya selesai, tapi kami akan menghormati, kami akan menghargai dan itu adalah komitmen kami sebagai orang yang memperjuangkan demokrasi,” ucap Anies.
Sementara itu, Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin meminta kepada seluruh pendukung dan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk mengawal penghitungan suara di TPS.
“Kepada seluruh relawan, pendukung AMIN dan juga kader PKB. Tetap kawal suara di TPS, sampai pengumuman resmi KPU selesai,” cuit Cak Imin dalam akun X atau Twitter dirinya (@cakimiNOW), Rabu (14/2/2024).