Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDIP Siap Jadi Oposisi, NasDem Merapat ke Prabowo?

PDIP menyatakan siap menjadi oposisi. Sedangkan NasDem membuka peluang untuk berkomunikasi dengan pihak Prabowo.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat kampanye akbar Anies-Muhaimin (AMIN) di Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu (10/2/2024). Youtube Anies Baswedan
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat kampanye akbar Anies-Muhaimin (AMIN) di Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu (10/2/2024). Youtube Anies Baswedan

Bisnis.com, JAKARTA -Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memastikan bahwa partainya siap untuk menjadi oposisi. 

Hasto mengungkapkan bahwa pada Pemilu 2009 terjadi manipulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT), sehingga wakil rakyat di DPR membentuk hak angket. Ketika itu, katanya, muncul suatu kesadaran perlindungan hak konstitusional warga negara untuk memilih meskipun hal itu terjadi lagi saat Pemilu 2024.

Banyak pemilih di luar negeri tidak bisa melaksanakan hak pilihnya karena faktor teknis administratif, sehingga perlawanan ini menyangkut hal yang fundamental.

“Kecurangan dari hulu ke hilir memang benar terjadi. Hanya saja kita berhadapan dengan dua hal. Pertama, pihak yang ingin menjadikan demokrasi ini sebagai kedaulatan rakyat tanpa intervensi manapun. Kemudian, pihak yang karena ambisi kekuasaan dan ini diawali dari rekayasa hukum di Mahkamah Konstitusi,” paparnya.

Oleh karena itu, selain berjuang di luar pemerintahan atau di DPR, PDI-P akan berjuang lewat jalur partai.

“Karena apa pun yang terjadi dalam dinamika politik nasional kami punya kewajiban untuk menyampaikan apa yang terjadi kepada rakyat,” lanjutnya.

Ada pun, jalur ketiga yang akan ditempuh PDI Perjuangan adalah berjuang bersama gerakan masyarakay sipil prodemokrasi yang saat ini menurut Hasto jumlahnya lebih banyak dibanding pada Pemilu 2009.

“Polanya mirip, apalagi kalau dilihat begitu kaget dengan hasil quick count dengan apa yang terjadi dalam dua bulan ini karena terjadi gap, kami akan analisis,” tambahnya. 

NasDem ke Prabowo-Gibran?

Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali tidak menutup kemungkinan adanya komunikasi antara Ketum NasDem Surya Paloh dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Ali mengatakan hal ini saat menjawab pertanyaan dari awak media tentang rencana pertemuan antara Surya Paloh dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Ali menyebut bahwa tidak hanya dengan Megawati, Surya Paloh juga tidak menutup kemungkinan bertemu dan berdiskusi dengan Prabowo Subianto.

“Menurut saya, diskusi bukan hanya dengan ibu Mega, dengan Pak Prabowo, yang siapa saja menurut saya akan terbuka, akan semua terbuka, ketika kemudian hasil pemilu sudah ada," kata Ali di Rumah Pemenangan di Jalan Diponegoro No.10 dikutip, Kamis (15/2/2024).

Ali menyebut, jika memang adan pertemuan antara Surya Paloh dengan Megawati atau dengan Prabowo, hal tersebut jangan dianggap hal yang besar.

Sebab, ketiga tokoh tersebut merupakan kawan lama yang sudah bersahabat sejak lama. “Artinya kalau rencana bertemu dalam konteks pribadi, maka mereka berdua memang bersahabat, keduanya sama-sama ketua umum partai, sama-sama punya sejarah panjang," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper