Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla atau JK menanggapi perolehan suara hitung cepat atau quick count yang mencapai di atas 50%.
JK menilai bahwa hasil quick count tersebut hanya bersifat perkiraan dan bukan angka pasti. Jadi, menurut JK itu hanyalah perhitungan sementara saja.
JK pun menyampaikan bahwa cara kerja quick count adalah dengan menghitung suara sementara yang diambil dari beberapa TPS yang ada.
“Quick count itu adalah perhitungan sementara dengan contoh, dengan dasar katakanlah 1000-2000 TPS. Tapi, selanjutnya tunggu perhitungan yang benar-benar,” kata JK di kediamannya, Rabu (14/2/2024).
Meski demikian, JK membenarkan bahwa quick count merupakan data yang ada dan berbeda dengan survei.
Sebab, dirinya mengatakan bahwa survei hanya memperkirakan dengan indikasi-indikasi yang ada bukan menghitung contoh yang ada.
Baca Juga
“Tapi sekali lagi itu aja kesimpulannya. Ya membagi informasi,” ujarnya.
Diketahui, hasil quick count Pilpres 2024 menunjukkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo-Gibran, unggul dalam perolehan suara untuk sementara.
Hal itu didasarkan pada hasil quick count Pilpres 2024 yang dirilis lembaga survei Indikator Politik Indonesia hingga pukul 16.00 WIB. Pada saat itu, Indikator Politik Indonesia melaporkan pasangan nomor urut 02 itu meraup suara sebesar 58,03% hingga tiga jam usai pemungutan suara ditutup.
Paslon Anies-Muhaimin menyusul di urutan kedua dengan perolehan suara 25,53%, menurut rilis Indikator Politik Indonesia. Sementara itu, paslon Ganjar-Mahfud berada di posisi paling bawah dengan 16,45% suara hingga pukul 16.00 WIB.