Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertahanan (Kemhan) angkat bicara soal isu pembelian 12 jet tempur Mirage 2000-5 senilai Rp12,4 triliun diduga dikorupsi dan viral di media sosial.
Wakil Menteri Pertahanan, Muhammad Herindra menegaskan isu tersebut adalah hoaks dan bisa menyesatkan masyarakat. Menurutnya, informasi hoaks dan sesat itu biasanya dikembangkan pihak tertentu untuk proses diplomasi alutsista di Tanah Air.
"Sering terjadi, informasi-informasi sesat ini dikembangkan pihak-pihak tertentu dalam proses diplomasi alutsista Indonesia," tutur Herindra di Jakarta, Senin (12/2).
Dia membeberkan bahwa pembelian 12 jet tempur Mirage 2000-5 senilai Rp12,4 triliun tersebut belum sempat terjadi. Alasannya, kenurur Herindra karena Kementerian Pertahanan masih dibatasi ruang fiskal dan fokus mencari pesawat tempur yang lebih baik.
"Salah satunya adalah Rafale Dassault dari Perancis, yang akan segera hadir secara bertahap ke Indonesia. Pesawat tempur ini akan menjadi bagian yang memperkuat sistem pertahanan udara Indonesia," katanya.
Selain itu dia juga menegaskan bahwa tidak ada kontrak yang terjadi antara Kemenhan dengan PT TMI yang selama ini menjadi buah bibir di media sosial.
Baca Juga
"Kami tidak ada kontrak terkait pengadaan alutsista antara Kementerian Pertahanan dan PT TMI," ujarnya.