Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rute Demo Gejayan Memanggil Siang Ini, Simak 3 Jalan di Yogyakarta yang Harus Dihindari

Demonstrasi Gejayan Memanggil Lagi akan kembali dilaksanakan pada hari ini, Senin 12 Februari 2024 siang WIB.
Universitas Gadjah Mada (UGM)/ugm.ac.id
Universitas Gadjah Mada (UGM)/ugm.ac.id

Bisnis.com, JAKARTA - Demonstrasi Gejayan Memanggil Lagi akan kembali dilaksanakan pada hari ini, Senin 12 Februari 2024 siang WIB.

Informasi tentang aksi Gejayan Memanggil Lagi ini viral di Twitter. Bahkan beberapa kapanewon di Yogyakarta meminta lurah setempat untuk memberikan dukungan keamanan dengan mengerakkan personil warga.

Geyajan Memanggil Lagi akan dilaksanakan siang ini pukul 12.30 WIB. Bunderan UGM akan menjadi titik kumpul untuk masa yang hendak melakukan demo.

Dalam keterangan di IG Gejayan Memanggil,  gerakan ini dilakukan sebagai upaya untuk menghancurkan rezim Jokowi demi menyelamatkan demokrasi.

"Mari turun ke jalan dan lawan penindasan," bunyi keterangan di IG Gejayan Memanggil.

Nantinya, rute aksi ini akan dilakukan dari Bunderan UGM hingga perempatan Gejayan. Di jalan Gejayan, pengunjuk rasa akan memberikan berbagai orasi terkait tuntutan mereka.

Jika berkaca pada aksi sebelumnya, Bisnis menyarankan agar menghindari Jl. Gejayan, Jl. Colombo dan Jl. Afandi.

Tak dapat dipungkiri, Yogyakarta memang menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang cukup vokal tentang gejolak demokrasi di Indonesia.

Sebelumnya, BEM UGM memberikan gekar alumni paling memalukan kepada Jokowi.

Nominasi tersebut terpampang dalam postingan instagram Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEMKM_UGM) pada awal Desember 2023 lalu.

Kemudian, beberapa guru besar dan dosen universitas di Yogyakarta juga angkat bicara soal gejolak politik yang terjadi akhir-akhir ini.

Guru besar di beberapa perguruan tinggi negeri seperti UGM, UII, UI, UnAnd, UnAir, UniBraw, IPB dan akan menyusul kampus kampus berikutnya telah dan menyampaikan keprihatinan, kritik dan pernyataan sikap terhadap sikap dan kebijakan Presiden Jokowi yang dianggap berbahaya bagi pertumbuhan demokrasi di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper