Bisnis.com, JAKARTA - Calon Presiden Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo meyakini Solo tetap menjadi kandang Banteng dalam Pemilu 2024, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin yang mampu mendengarkan suara rakyat.
Dirinya juga menceritakan berkat program blusukan dari hasil tidur di rumah-rumah masyarakat, membuat dirinya dapat mendengarkan keluhan masyarakat secara rinci dan tepat.
“Dengan hadirnya pesan dari Mas Butet, Mas Wiji Tukul, ini memberikan pesan pada kami [Ganjar-Mahfud] agar pemimpin dimana pun selalu mendengarkan rakyat,” ujarnya dalam Hajatan Rakyat d Solo, Sabtu (10/2/2024).
Lebih lanjut, dia menyebut posisinya saat ini adalah untuk memperjuangkan nasib petani dan rakyat. Ganjar melihat saat ini petani Tanah Air terus mengeluhkan harga beras yang dibeli dengan murah, akan tetapi dijual di pasar dengan harga yang mahal, sementara pupuk terus mengalami kelangkaan.
Sedangkan, dari sisi masyarakat, seperti anak muda, kelompok masyarakat ini terus menyerukan perlu adanya perluasan lapangan kerja hingga penurunan harga pangan.
Ganjar juga mengenang bagaimana momen dirinya dikalungi dikalungi stetoskop oleh salah satu rakyat.
Baca Juga
“Saya diberi stetoskop tanpa kata-kata, di sini kami juga ingin agar anak-anak kita, orang Indonesia sehat, dimanapun berada. Kami juga mencoba mendengarkan tubuh rakyat yang sehat, termasuk ibu-ibu yang hamil,” ujarnya.
Tak hanya soal kesehatan, Ganjar juga menaruh perhatian pada pendidikan, di mana dirinya mengupayakan agar satu keluarga miskin yang tak mampu, bisa melahirkan satu sarjana.
Capres ini juga menuturkan makna simbolik dari stetoskop tersebut, di mana ini menjadi lambang untuk memilih pemimpin yang pikirannya sehat serta politiknya sehat
“Kalau semuanya sakit, maka bangsa akan sakit,” ujarnya.