Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kaget dengan sikap mantan Komisaris Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menyerang Presiden Joko Widodo (Jokowi), seseorang yang sudah sangat mendukungnya di masa lalu.
Erick menyampaikan Jokowi merupakan sosok pemimpin luar biasa dan bijaksana yang selalu memberikan kesempatan pada setiap orang tanpa melihat latar belakangnya, baik agama maupun suku.
"Pak Ahok pun bisa merasakan banyak hal dukungan dari Pak Jokowi selama ini, tanpa Pak Jokowi melihat sisi minoritas Pak Ahok. Penghargaan kepada semua agama dan suku dari Pak Jokowi tanpa membeda-bedakan sudah bisa dirasakan oleh masyarakat Indonesia, termasuk Pak Ahok," ucap Erick dalam keterangan resmi, Jumat (9/2/2024).
Erick menjelaskan seharusnya Ahok mengetahui komitmen Jokowi untuk seluruh anak bangsa yang ditunjukkan di BUMN sebagai agen pembangunan yang memiliki peran besar dalam mewujudkan pemerataan dan keseimbangan ekonomi.
Ketua PSSI itu mengatakan kebijakan BBM Satu Harga merupakan program Jokowi yang bertujuan mewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Komitmen Pak Jokowi di Pertamina ditunjukkan dengan jelas terkait BBM Satu Harga dengan keadilan dan pemerataan yang sama. Bagaimana saat ini saudara-saudara kita yang juga di Papua, di Indonesia Timur, bisa merasakan manfaat dari kebijakan ini. Saya kira seharusnya Pak Ahok tahu betul akan hal ini,” kata Erick.
Baca Juga
Terkait proses pengunduran diri, Erick menilai Ahok sebaiknya tidak mempermasalahkan aturan soal komisaris yang ingin ikut serta dalam kampanye Pilpres 2024. Pasalnya, kata dia, komisaris yang sudah boleh dipersilakan untuk mendukung ikut kampanye paslon tertentu.
“Seperti yang sudah disampaikan oleh Komisaris Pertamina Pak Iggi dan Deputi KBUMN, pak Teddi, kalau mundur ya mundur saja. Komisaris yang ingin terlibat kampanye sudah mundur juga. Prosedurnya sudah jelas. Tidak ada yang dihambat. Semua sama”, jelas Erick.
Sebelumnya diberitakan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi sorotan lantaran diduga menyebut Jokowi tidak bisa kerja. Sebuah video viral di media sosial. Video tersebut memperlihatkan Ahok yang sedang berbicara dengan seorang ibu berusia 82 tahun.
Ahok juga menyeret Presiden RI, Jokowi dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Ahok bertanya tentang kinerja Gibran selama dua tahun menjadi Wali Kota Solo.
"Dan kita khawatir kalau tiba-tiba Gibran yang naik. Kalau cuma 2 tahun, karakter teruji kalau ada kekuasaan. Sekarang saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama jadi Wali Kota?" tanya Ahok.