Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Klarifikasi Ahok soal Jokowi Tak Bisa Kerja, Ternyata Begini Maksudnya

Ahok memberikan klarifikasi tentang pernyataannya yang menyebut bahwa Jokowi dan Gibran tidak bisa kerja.
Komisaris PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (tengah) berjalan menuju mobilnya usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (7/11/2023). Mantan Gubernur DKI Jakarta itu diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan gas alam cair (LNG) di Pertamina periode 2011-2021 yang merugikan negara mencapai Rp2,1 trilliun. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin.
Komisaris PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (tengah) berjalan menuju mobilnya usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (7/11/2023). Mantan Gubernur DKI Jakarta itu diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan gas alam cair (LNG) di Pertamina periode 2011-2021 yang merugikan negara mencapai Rp2,1 trilliun. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin.

Bisnis.com, JAKARTA - Ahok memberikan klarifikasi tentang pernyataannya yang menyebut bahwa Jokowi dan Gibran tidak bisa kerja.

Seperti diketahui, belakangan ini Ahok viral lantaran menyebut jika Jokowi dan Gibran tidak bisa kerja.

"Kalau cuma 2 tahun, karakter teruji kalau ada kekuasaan. Sekarang saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama jadi Wali Kota?" tanya Ahok dalam video yang viral.

Mantan Gubernur DKI itu juga bertanya tentang apakah selama ini Jokowi bisa kerja atau tidak.

"Terus ibu pikir Pak Jokowi juga bisa kerja? Saya lebih tahu dan sebenarnya saya nggak enak bilang depan umum," kata Ahok.

Dalam kesempatan terpisah, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut memberikan klarifikasi tentang pernyataannya yang viral sebelumnya.

Menurut Ahok, dia sama sekali tidak mengkritik Jokowi secara personal. Ahok hanya meminta agar masyarat berhati-hati dalam memilih pemimpin.

"Orang bilang, kamu ngomong keras, ngritik Pak Jokowi, nyerang personal? nggak? saya cuma ingatkan hati-hati. Jangan dipotong-potong," ia menambahkan.

Mantan komisaris utama Pertamina tersebut kemudian meminta agar masyarakat tidak memotong-motong videonya dan menimbulkan kegaduhan.

Sebab yang dirinya maksud adalah Jokowi yang tidak bisa kerja tanpa didukung partai dan adanya meritrokasi dari PDIP.

"Kan diadu domba nih, bilang nggak bisa kerja lah, macem-macem. Aduh, saya cuma bisa bilang, mana ada sih ornag bisa kerja yang sendiri, nggak dukung partai. Kalau ibu Mega tidak meritokrasi, nggak akan lahir seorang Jokowi," ia menambahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper