Bisnis.com, JAKARTA - Bisa dikatakan bahwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menolak bonus yang berpotensi mencapai Rp370 miliar dari Pertamina demi kampanyekan Ganjar-Mahfud.
Seperti diketahui, Ahok resmi mundur dari jabatannya sebagai Komisaris Utama Pertamina pada 2 Februari 2024 lalu.
Dalam akun X @basuki_btp, Ahok mengunggah surat pengunduran dirinya sebagai Komisaris Utama (Komut).
"Ini merupakan bukti tanda terima Surat Pengunduran Diri saya sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero) yang saya serahkan hari ini, 2 Februari 2024," tulis Ahok.
Kemudian pada 3 Februari 2024, mantan Gubernur DKI tersebut memberikan sambutan di sebuah acara Imlek yang videonya viral di media sosial.
Dalam video tersebut, Ahok mengatakan bahwa dirinya rela meninggalkan jabatan sebagai Komut Pertamina demi bisa menyelamatkan anak dan cucu di masa depan.
Baca Juga
Bukan hanya itu, Ahok juga mengatakan bahwa ia mundur dari Pertamina saat BUMN tersebut sedang cuan gede-gedenya. Ahok bahkan bisa mendapat bonus 1% dari keuntungan yang didapat oleh Pertamina.
Sebagaimana diketahui, Pertamina mencatatkan laba hampir menyentuh Rp 37 triliun (unaudited) pada Semester 1 tahun 2023 lalu.
Jika dihitung, maka 1% dari Rp37 triliun adalah Rp370 miliar. Namun dengan banyaknya potensi guyuran bonus, Ahok tetap memilih mundur demi bisa ikut serta mengkampanyekan Ganjar-Mahfud.
"Ini Pertamina lagi cuan gede-gede nih. Bonusnya 1 persen. Kalau saya berhenti saya kehilangan. Tapi saya yakin demi anak cucu kita. Saat orang bilang Ganjar bisa gagal lolos, saya memutuskan mundur," kata Ahok.
Gaji Ahok Rp8,3 miliar?