Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok merespons aksi bagi-bagi bantuan sosial (bansos) yang belakangan ini secara massif dilakukan oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi di sejumlah daerah.
Ahok menegaskan bahwa Indonesia didirikan proklamator bukan untuk mewujudkan bantuan sosial (Bansos), melainkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
"Republik ini milik kita semua. Kita berhak atas setiap sen dari pajak yang kita bayar. Ini punya kita,” ujar Ahok dalam siaran resmi yang dibagikan oleh Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, Minggu (4/2/2024).
Dia juga menyatakan, tidak mau membagi-bagikan sembako, uang atau kaos saat mengikuti kontestasi politik.
Alasannya karena Ahok tidak memiliki cukup uang untuk berbagi kepada semua orang, sehingga jika semua tidak kebagian akan ada yang iri.
Mantan Bupati Belitung ini menegaskan ingin menduduki suatu jabatan publik karena memiliki ‘nilai’ untuk memperjuangkan hak rakyat dan akan menggunakan sepenuhnya waktu yang ada untuk mengurus rakyat.
Baca Juga
“Misalnya, saya kasih untuk 50 orang untuk duduk di suatu jabatan, maka untuk berikutnya saya harus memikirkan untuk 75 orang supaya bisa menjabat lagi. Dari awal saya di Belitung, saya minta dipilih karena nilai saya, kasih kesempatan untuk memperjuangkan hak Anda, saya jamin tidak curi uang Anda, saya jamin gunakan watu penuh untuk Anda tapi kalau Anda suka pada orang yang bagi-bagi, saya berterima kasih kepada Tuhan bahwa saya tidak memimpin orang seperti itu,” lanjut Ahok.
Saat berpidato, Ahok tidak menyebut -pihak tertentu yang kerap membagikan Bansos menjelang Pilpres 2024.
Meski demikian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhir-akhir ini disorot karena turun ke berbagai daerah untuk membagikan bansos yang berasal dari uang rakyat.
Aksi Jokowi membagi-bagikan Bansos membuat sejumlah perguruan tinggi menyatakan sikap seperti Petisi Bulaksumur merupakan petisi yang dilayangkan secara terbuka oleh sivitas akademika UGM kepada Presiden Jokowi pada Rabu, 31 Januari 2024 lalu.