Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tegak Lurus Ikut Megawati, Ahok Ungkap Perlakuan Jokowi Padanya saat Kena Kasus Penistaan Agama

Keputusan, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mundur dari jabatan sebagai Komut Pertamina menimbulkan teori baru di kalangan masyarakat.
Komisaris PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (tengah) berjalan menuju mobilnya usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (7/11/2023). Mantan Gubernur DKI Jakarta itu diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan gas alam cair (LNG) di Pertamina periode 2011-2021 yang merugikan negara mencapai Rp2,1 trilliun. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin.
Komisaris PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (tengah) berjalan menuju mobilnya usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (7/11/2023). Mantan Gubernur DKI Jakarta itu diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan gas alam cair (LNG) di Pertamina periode 2011-2021 yang merugikan negara mencapai Rp2,1 trilliun. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin.

Bisnis.com, JAKARTA - Keputusan, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mundur dari jabatan sebagai Komut Pertamina menimbulkan teori baru di kalangan masyarakat.

Banyak teori menyebut bahwa Ahok hanya kuda putih yang akhirnya dilepas Jokowi untuk menganggu PDIP dan koalisinya dari dalam.

Namun dalam sebuah video yang viral, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan tegak lurus bersama Megawati dan PDIP.

Video yang viral di media sosial tersebut memperlihatkan Ahok melakukan orasi panjang dalam acara Imlek pada 3 Februari 2024 lalu.

Di hadapan warga etnis Tionghoa, Ahok setinggi langit memuji Megawati. Ia mengatakan bahwa Megawati merupakan satu-satunya orang yang mendukungnya untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI setelah kasus penistaan agama yang sempat menyeretnya.

Mengacu pada hal ini, Ahok mengatakan bahwa hanya Megawati dan PDIP yang benat-benar konsisten pada minoritas di Indonesia.

"Waktu saya ingin mencalonkan kembali, saya diminta mundur. Lalu Bu Mega tanya kenapa Ahok nggak mau jadi Gubernur? apa karena namanya Ahok? Makanya saya bilang, kenapa kamu ngotot ke PDIP? ya karena hanya Bu Mega yang bela saya," kata Ahok.

Lebih lanjut, Ahok juga membeberkan bahwa Jokowi menjadi salah satu pihak yang turut memintanya mundur saat itu.

Itulah yang membuat Ahok saat ini benar-benat yakin bahwa Capres dari PDIP-lah yang akan memeluk erat minoritas di Indonesia tanpa terkecuali.

"PDIP satu-satunya partai yang konsisten membela minoritas. Bu Mega bilang, mau jadi apa bangsa ini sata sekelompok orang teriak-teriak jangan dukung Ahok dan didengar polisi, mau jadi apa bangsa ini," ia menambahkan.

Sebagaimana diketahui, pada 2 Februari 2024 lalu, Ahok resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Komisaris Utama Pertama untuk ikut mengkampanyekan Ganjar-Mahfud.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper