Bisnis.com, JAKARTA — Debat calon presiden (capres) babak kelima atau terakhir akan berlangsung malam ini, Minggu (4/2/2024) pukul 19.00 WIB.
Pada debat pamungkas malam ini, para capres yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo akan memperdebatkan tema tentang Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi, termasuk debat mengenai pendidikan.
Berdasarkan dokumen dari masing-masing Capres, berikut adalah jabaran visi, misi, dan program Anies Baswedan—Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto—Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo—Mahfud MD.
1. Anies — Muhaimin
Dalam dokumen visi misinya, Anies—Muhaimin melihat bahwa masih banyak rakyat yang sulit mendapatkan akses kesehatan dan pendidikan yang layak dan terjangkau.
Menurut pasangan nomor urut satu ini, Indonesia harus melakukan investasi yang serius untuk menaikkan kualitas dan akses pendidikan.
“Faktanya, generasi muda belum mendapatkan pendidikan bermutu, bahkan mayoritas hanya lulusan SD. Sekitar 80% populasi Indonesia berpendidikan terakhir SMP, hanya 6,4% yang mengenyam pendidikan tinggi,” demikian yang dikutip dari dokumen visi misi Anies—Muhaimin, Minggu (4/2/2024).
Adapun, pasangan Anies—Muhaimin ini mengusung visi Indonesia Adil Makmur untuk Semua dan misi 8 Jalan perubahan. Salah satu agenda misi dari pasangan ini adalah mewujudkan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, produktif, berakhlak, serta berbudaya.
a. Akses pendidikan berkeadilan
Dalam janjinya, Anies—Muhaimin memastikan siswa lulusan Sekolah Dasar (SD) atau yang sederajat dapat melanjutkan pendidikan hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) atau yang sederajat, dengan meningkatkan daya tampung di sekolah negeri maupun melibatkan sekolah swasta.
Selain itu, misi pasangan ini juga mempercepat pelaksanaan wajib belajar 1+12 tahun dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga SMA atau yang sederajat. Kemudian, memfasilitasi program Kejar Paket A, Kejar Paket B, Kejar Paket C, dan homeschooling untuk memperluas akses pendidikan bagi semua. Serta, memperluas akses sekolah untuk anak berkebutuhan khusus.
“Menekan angka anak putus sekolah dengan menyediakan bantuan pendidikan bagi yang membutuhkan dan menangani faktor-faktor lain yang berkontribusi pada terjadinya putus sekolah,” tambahnya.
Anies—Muhaimin juga menyampaikan misi untuk melanjutkan pemberian bantuan operasional sekolah berbasis kebutuhan, yaitu untuk memastikan kelayakan sarana prasarana lingkungan belajar termasuk WC, air bersih, sanitasi dan higiene (WASH).
b. Kualitas dan Kesejahteraan Guru serta Tenaga Pendidikan
Dalam misinya, pasangan Anies—Muhaimin bakal meningkatkan kesejahteraan dan kualitas guru dan tenaga kependidikan melalui berbagai pelatihan dan beasiswa.
Kemudian, mengangkat tenaga kependidikan honorer dan mengurangi beban administrasi guru, serta memberikan kepastian jenjang dan jalur karier bagi profesi guru.
“Memastikan ketersediaan guru di kawasan pesisir, kepulauan, dan pedalaman dengan pemberian tunjangan khusus,” sambungnya.
c. Institusi Pendidikan Berbasis Agama
Misi lain pasangan Anies—Muhaimin adalah mendorong revitalisasi fasilitas fisik sekolah madrasah dan sekolah berbasis agama lainnya. Hingga, membina santri dan lulusan lembaga pendidikan keagamaan khusus.
d. Keterjangkauan Biaya Pendidikan Tinggi
Selanjutnya, Anies—Muhaimin juga memastikan setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menerapkan biaya operasional yang transparan dan berkeadilan, kemudahan akses untuk persiapan proses penerimaan calon mahasiswa ke perguruan tinggi.
Serta, memeratakan layanan pendidikan tinggi berkualitas melalui pengayaan program studi yang sudah ada atau pembukaan program studi baru sesuai dengan kebutuhan dan keunggulan wilayah.
e. Pendidikan Vokasi dan Lulusan Berdaya Saing
Pasangan Anies—Muhaimin juga memilki misi mendirikan institusi dalam pengembangan vokasi, memfasilitasi kemitraan antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) dengan dunia industri dan dunia kerja. Serta, memberikan insentif bagi setiap dunia industri dan dunia kerja yang berinvestasi pada SMK/PTV, serta untuk memfasilitasi guru/dosen memperoleh pengalaman industri.
f. Pendidikan Tinggi yang Bermutu dan Relevan
Selanjutnya, Anies—Muhaimin akan memprioritaskan alokasi dana riset pada perguruan tinggi agar efektif dan berdayagunal, mentransformasi tata kelola perguruan tinggi, memfasilitasi kegiatan dan kerja sama akademik di kancah internasional, hingga memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan swasta dalam mengembangkan riset dan inovasi yang berkualitas dan implementatif.
2. Prabowo — Gibran
Pasangan nomor urut dua Prabowo—Gibran memilkii visi Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045 dengan 8 misi asta cita.Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
“Dalam 5 tahun, fondasi Indonesia Emas 2045 harus diwujudkan dengan 8 Program Hasil Terbaik Cepat yang dikawal langsung oleh Presiden dan Wakil Presiden,” tulis dokumen visi, misi, dan program milik Prabowo—Gibran
a. Membangun sekolah unggul terintegrasi
Prabowo—Gibran berjanji akan membangun di setiap kabupaten, dan memperbaiki sekolah-sekolah yang perlu renovasi.
Menurut pasangan ini, untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan menengah, meningkatkan kualitas lulusan dan infrastruktur sekolah dan sarana pendukungnya, akan dibangun sekolah-sekolah unggulan di setiap kabupaten.
“Sekolah unggulan yang akan dibangun mengikuti model sekolah unggulan tanpa asrama [non-boarding school] dan asrama, serta terintegrasi dari sekolah dasar hingga ke menengah atas,” tulisnya.
Di samping itu, akan dilaksanakan perbaikan untuk sekolah-sekolah yang saat ini dalam kondisi kurang dan tidak layak.
b. Penguatan pendidikan, sains dan teknologi, serta digitalisasi
Pasangan Prabowo—Gibran memandang kemajuan sebuah bangsa ditentukan oleh kualitas pendidikan, serta penguasaan sains dan teknologi. Menurutnya, inovasi akan lahir seiring dengan kemajuan di bidang tersebut.
“Untuk itu, dana riset dan inovasi akan diupayakan mencapai 1,5–2,0% dari PDB dalam 5 tahun,” tulisnya.
Pasangan nomor urut dua ini menilai kebijakan pemerintah dalam berinvestasi yang mendukung pendidikan, sains dan teknologi, serta digitalisasi merupakan suatu keharusan dalam memperkuat kemandirian bangsa, melalui pengembangan dana abadi pendidikan, dana abadi pesantren, dana abadi kebudayaan, dan dana abadi lembaga swadaya masyarakat (LSM).
3. Ganjar — Mahfud
Pasangan nomor urut tiga, dalam dokumennya tertulis bahwa Ganjar—Mahfud bertekad untuk memerdekakan rakyat miskin melalui pemenuhan hak pendidikan untuk semua, kesehatan tanpa diskriminasi, sistem jaminan sosial, dan penyediaan kebutuhan pangan, papan, dan pekerjaan yang layak.
Melalui visi Menuju Indonesia Unggul dengan misi 8 Gerak Cepat, pasangan Ganjar—Mahfud menyampaikan misi memperkuat pembangunan manusia Indonesia Unggul yang berkualitas, produktif, dan berkepribadian, salah satunya melalui pendidikan berkualitas dan merata.
a. Wajib Belajar 12 Tahun Gratis: Pintar Tanpa Biaya
pasangan Ganjar—Mahfud menyampaikan akan mentransformasi pendidikan termasuk penggunaan tele-education bagi anak Indonesia secara merata, berkualitas, dan produktif, di sekolah negeri dan swasta yang memenuhi persyaratan bantuan dari pemerintah, termasuk bagi santri dan pesantren.
b. Keluarga Miskin, 1 Sarjana
Pasangan ini juga memastikan setiap keluarga miskin menyekolahkan minimal 1 orang anaknya hingga sarjana untuk memutus rantai kemiskinan.
c. Guru dan Dosen Sejahtera, Berkualitas, dan Kompeten Sejajar Negara Maju
Ganjar—Mahfud juga memandang pendapatan guru dan dosen harus meningkat dan harus sejahtera, melalui penyempurnaan sertifikasi guru dan dosen secara lebih sederhana.
d. Integrasi Pendidikan & Pelatihan Vokasi – Dunia Usaha
Dari sisi pendidikan, pasangan Ganjar—Mahfud juga akan menyambungkan kebutuhan dunia usaha dengan kurikulum pendidikan, pelatihan disertai dengan dukungan pemagangan yang nyata terhadap sekolah vokasi.