Bisnis.com, JAKARTA — Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md mengaku tak berharap Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto turut mengikuti langkahnya untuk mundur dari Kabinet Indonesia Maju (KIM).
“Enggak, saya tidak [berharap] kalau saya sendiri tidak akan mengaitkan dengan orang lain. Ini saya saja [ingin mundur]. Kalau orang lain mau mengaitkan silakan,” ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Kamis (1/2/2024).
Lebih lanjut, Mahfud menekankan bahwa keputusannya mundur dari kabinet hanya ingin menunjukkan bentuk etika pejabat dalam bernegara untuk meninggalkan jabatan ketika mengikuti kontestasi politik 5 tahun sekali tersebut.
Dia menegaskan tidak pernah meminta agar menteri-menteri lain di kabinet untuk melaksanakan aksi yang sama. Menurutnya, keputusan mundur merupakan hak dari masing-masing individu.
“Ini etika saya, bukan orang lain ikut berhenti atau tidak, etika saya itu, saya dulu diangkat dengan penuh penghormatan maka saya harus menghadap dengan penuh penghormatan juga. Itu saja. Kalau etika saya, yang lain-lain itu saya enggak ikut urusan menteri lain,” tuturnya.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu pun juga menegaskan tak ada bahasan mengenai pemilihan presiden (pilpres) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 03 itu mengatakan bahwa pertemuannya dengan orang nomor satu di Indonesia itu hanya membahas terkait dengan permohonannya untuk mundur dari Kabinet Indonesia Maju.
“Enggak-lah. [bahas pilpres] itu kan tidak mungkin. Enggak ada,” pungkas Mahfud.