Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan bahwa permohonannya untuk mundur diterima dengan baik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bahkan, dia mengaku bahwa Jokowi menyebutnya sebagai Menko Polhukam terlama yang menjabat selama pemerintahan Jokowi.
“Pak Presiden mengatakan bahwa Pak Mahfud ini adalah Menko Polhukam terlama dalam sepanjang pemerintahan Pak Jokowi, karena dulu Pak Tedjo [Edhy Purdijatno] tidak sampai setahun, Pak Luhut [Binsar Pandjaitan] setahun 4 bulan, Pak Wiranto 3,5 tahun, saya hampir 4,5 tahun,” ujar Mahfud kepada wartawan di Kantor Presiden, Kamis (1/2/2024).
Lebih lanjut, eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menyebut dalam pertemuan selama 30 menit sejak 16.30 WIB itu percakapan dengan Kepala Negara berjalan dengan cair dan dari hati ke hati serta penuh dengan rasa kekeluargaan.
Di sana, Mahfud juga menjelaskan alasannya mundur adalah karena maju sebagai salah satu kontestan di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Kami sama-sama tersenyum. Tidak ada ketegangan apa pun. Kami tersenyum, gembira, bercerita masa lalu ketika kita mulai bekerja. Pertemuan memang agak lama lebih dari 10 menit, karena banyak guraunya juga,” tuturnya,
Baca Juga
Mahfud pun menyebut selain gurauan, bahasan lain yang disampaikan olehnya adalah bahwa Negara ini harus dibangun ke depan sesuai dengan tujuan Indonesia yang tertuang dalam Undang-undang Dasar.
Menurutnya, pemerintah dalam pelaksanaan kerja di lapangan memang akan selalu jauh dari kata sempurna, mengingat setiap pemimpin Negara memiliki waktu yang pendek untuk menjabat sehingga tak semua masalah Negara dapat diselesaikan.
“Saya bilang kami tidak mungkin sempurna, tidak mungkin bisa menyelesaikan semua dalam waktu yang pendek, tidak mungkin kalau semua tentang masalah yang kami hadapi sehingga kami harus bekerja sungguh-sungguh,” katanya.
Di sisi lain, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu memerinci bahwa dalam surat pengunduran dirinya, termaktum tiga hal yang disampaikan kepada Kepala Negara.
Pertama, dia menyebut poin awal adalah penyampaian terima kasih lantaran telah dilantik sebagai Menkopolhukam ke-14 sejak 23 Oktober 2019. Dia merupakan satu di antara menteri Jokowi yang dipilih sebagai Menko Polhukam dengan latar belakang profesional.
Kedua, dalam lampiran surat tersebut adalah permohonan untuk berhenti secara resmi dan hormat dari kabinet yang dipimpin oleh Presiden Jokowi dan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin.
“Lalu yang [poin] ketiga saya mohon maaf kepada beliau kalau memang ada masalah-masalah [pekerjaan] yang kurang saya laksanakan dengan baik,” pungkas Mahfud.