Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasto: Kepala Daerah dari PDIP Diintimidasi Agar Tak Dukung Ganjar-Mahfud

Para kepala daerah dari PDIP dinilai mendapatkan intimidasi agar tidak mendukung kemenangan paslon Ganjar Pranowo-Mahfud Md dalam ajang Pilpres 2024.
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyampaikan keterangan kepada wartawan mengenai Program Megawati Fellowship di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (3/10/2023). PDI Perjuangan menyelenggarakan program Megawati Fellowship di bidang pendidikan terutama riset, inovasi dan teknologi yang dapat diikuti seluruh anak bangsa berdasarkan dengan syarat ditentukan. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/rwa.
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyampaikan keterangan kepada wartawan mengenai Program Megawati Fellowship di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (3/10/2023). PDI Perjuangan menyelenggarakan program Megawati Fellowship di bidang pendidikan terutama riset, inovasi dan teknologi yang dapat diikuti seluruh anak bangsa berdasarkan dengan syarat ditentukan. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/rwa.

Bisnis.com, JAKARTA — Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengaku para kepala daerah dari partainya mendapatkan intimidasi dari oknum aparat kepolisian.

Para kepala daerah dari PDIP itu diintimidasi agar tidak mendukung kemenangan pasangan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md dalam ajang Pilpres 2024.

Hasto menyatakan sudah menyimpan bukti-bukti intimidasi tersebut. Dia pun mengungkapkan gaya intimidasi tersebut.

Menurutnya, para kepala daerah dari PDIP dipersilahkan memenangkan partai di daerah yang dipimpinnya. Meski demikian, mereka tidak boleh melakukan hal serupa kepada Ganjar-Mahfud.

"Caranya bagaimana? Ada orang diminta untuk menggunakan mekanisme dumas, pengaduan masyarakat. Lalu dengan dumas ini dipakai sebagai alat pressure [tekanan] bagi kepala daerah kami untuk tidak bergerak," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (1/2/2024).

Dia menjelaskan, DPP PDIP baru mengadakan rapat konsolidasi nasional. Menurutnya, banyak laporan kepala daerah dari PDIP yang mengungkapkan modus-modus intimidasi itu dilakukan oleh oknum aparatur Polri.

Hasto mengungkapkan, para kader PDIP menyimpulkan bahwa benih-benih otoritarianisme yang diyakini melekat ke sifat calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto telah menular.

Oleh sebab itu, dia mengingatkan kembali agar setiap aparat dan aparatur negara mengedepankan netralitas. Hanya dengan begitu, lanjutnya, Pemilu 2024 bisa berjalan dengan jujur dan adil.

"Kami menghimbau, mari kita wujudkan kampanye yang damai, yang bergembira, yang mendidik, mencerdaskan rakyat, yang berkeadaban karena ini masalah masa depan bangsa dan negara," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper