Bisnis.com, JAKARTA - Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, menganggap penyelidik kepolisian memperlakukan koleganya Aiman Witjaksono layaknya seorang teroris.
Aiman sendiri yang merupakan juru bicara TPN Ganjar-Mahfud diperiksa oleh kepolisian karena pernyataannya yang menyatakan aparat tak netral dalam Pemilu 2024. Todung menyadari penyelidik kepolisian berupaya dapatkan berbagai bukti dari Aiman.
Meski demikian, Todung merasa Aiman diberlakukan kurang mengenakan karena gawai, akun Instagram, hingga email pribadinya disita. Todung berpendapat, perlakuan polisi itu sudah melewati batas kewajaran.
"Kita keberatan, mendapatkan bukti-bukti dengan cara yang tidak proper seperti ini karena ini sekali lagi saya katakan bukan sebagai tersangka. Saudara Aiman ini wartawan ketika membuat pers konferensi di sini, saya juga hadir, saudara Aiman ini bukan teroris. Bukan penjahat narkotika dan penjahat perang," kata Todung di Media Center TPN, Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2024).
Dia meyakini bahwa Aiman tidak bisa diperlakukan dengan cara yang semena-mena seperti itu. Apalagi, Todung merasa pihak kepolisian melakukan penyelidikan tak sesuai prosedur.
Dalam proses penyelidikan, ada surat berita acara yang ditandatangani. Namun, lanjutnya, pihak Aiman dan kuasa hukumnya tak menerima salinan berita acara yang menyatakan bahwa HP, Instagram, dan email Aiman disita.
Baca Juga
"Ini semua merupakan pelanggaran dari hukum acara dan kita akan mengambil langkah hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku, untuk membela kepentingan hukum saudara Aiman," jelasnya.
Lebih lanjut, pihaknya akan melayangkan aduan terhadap penyelidik kepolisian ke Propam, Ombudsman, dan Komnas HAM. TPN diketahui sudah membuat aduan ke Kompolnas.
Tak sampai situ, TPN Ganjar-Mahfud juga akan mengajukan permohonan pra peradilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.