Bisnis.com, JAKARTA - Capres Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo buka suara soal viralnya gerakan salam empat jari yang ada di media sosial.
Salam empat jari menyeruak sebagai bentuk ajakan untuk tidak memilih pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Salam ini muncul untuk membuat masyarakat hanya memilih paslon 01 Anies-Cak Imin atau 03 Ganjar-Mahfud.
Anies Baswedan mengatakan bahwa gerakan tersebut dapat diartikan semakin banyak masyarakat yang menginginkan perubahan kekuasaan di pemerintahan.
"Itu kan pesan bahwa kita mau perubahan. Apa yang sekarang terjadi itu, [capres-cawapres] 02 keliatan diasosiasikan dengan keberlanjutan sementara publik inginkan perubahan,” kata Anies di Bandung, Minggu (28/1).
Anies menyebut bahwa gerakan yang terjadi saat ini bisa diinterpretasikan sebagai gerakan perubahan.
Baca Juga
"Mungkin bergeraknya pelan-pelan. Dari tidak mau keberlanjutan saja, kemudian belum tahu mau ke mana, habis itu pelan-pelan ikut rombongan perubahan," ucapnya.
Sedangkan Ganjar Pranowo tak mau memberikan tanggapan lebih banyak. Dirinya pun tak mau ikut ke dalam gerakan tersebut.
Di hadapan wartawan, ia meminta masyarakat untuk menunggu hasil Pilpres pada 14 Februari 2024.
"Pemilihan aja belum kok. Kan pasangannya cuma tiga. Tunggu setelah 14 Februari," ujar saat kampanye di Makassar, Selasa (30/1).
Namun ia mengapresiasi gerakan masyarakat yang muncul sebelum gelaran Pilpres 2024. Menurutnya, itulah demokrasi.
"Bahwa ada semangat-semangat dari masyarakat, itulah demokrasi, itulah ekspresi,"
Di sisi lain, Direktur juru bicara TKN Prabowo-Gibran Viva Yoga Mauladi mengatakan bahwa pihaknya tidak terlalu khawatir dengan gerakan salam empat jari yang viral di medsos itu.
Menurutnya gerakan tersebut tak terlalu memengaruhi elektabilitas Prabowo-Gibran di tengah masyarakat.
"Itu bebas-bebas saja, nggak ada pengaruhnya untuk TKN Prabowo-Gibran dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap elektabilitas. Makah TKN kami berharap pemilu hari ini harus menjadi proses pendidikan politik yang baik," kata Viva.