Bisnis.com, JAKARTA - Jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024, kini viral salam empat jari yang mulai digunakan oleh masyarakat.
Salam empat jari bahkan sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial Twitter (X).
Makna Salam Empat Jari
Gerakan salam empat jari pun memiliki narasi berupa ajakan kepada masyarakat untuk tidak memilih pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Salam ini muncul untuk membuat masyarakat hanya memilih paslon 01 Anies-Cak Imin atau 03 Ganjar-Mahfud.
Dari pantauan Bisnis, salam empat jari ini mulai menyeruak setelah Presiden Joko Widodo secara terang-terangan mendukung salah satu paslon.
Masyarakat yang melihat fenomena tersebut kemudian menyerukan bahwa Pilpres 2024 harus berjalan adil dan transparan.
Baca Juga
Awal Kemunculan Salam Empat Jari
Salam empat jari ini diinisiasi oleh Presidium Nasional Partai Hijau Indonesia John Muhammad. Menurutnya, salam empat jari dibuat untuk mengkritisi paksaan kemenangan satu putaran bagi pasangan 02.
Gerakan salam empat jari oun tak semata hanya digunakan untuk tidak memilih pasangan Prabowo-Gibran saja. Namun juga memiliki makna simbolis.
Terdapat 4 simbol yang ada dalam salam empat jari, yakni:
- Simbol menghendaki koalisi paslon 01+03 melalui tangan kita sendiri (tangan rakyat, bukan elit)
- Simbol sila ke-4 pancasila "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan". Yang artinya dari, oleh, dan untuk rakyat (demokrasi) melalui musyawarah-mufakat
- Isyarat internasional untuk tanda bahaya dan/atau meminta pertolongan
- Simbol asa kekuatan poliitk baru (ke-4) yang lebih progesif melawan oligarki dan poliitk dinasti
John juga ingin simbol empat jari digunakan sebagai bentuk keprihatinan masyarakat terhadap potensi kecurangan pemilu.
Tanggapan Anies dan Ganjar tentang Salam Empat Jari
Viral di media sosial, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo memilki jawaban berbeda mengenai simbol empat jari ini.
Anies mengatakan bahwa gerakan tersebut dapat diartikan semakin banyak masyarakat yang menginginkan perubahan kekuasaan di pemerintahan.
"Itu kan pesan bahwa kita mau perubahan. Apa yang sekarang terjadi itu, [capres-cawapres] 02 keliatan diasosiasikan dengan keberlanjutan sementara publik inginkan perubahan,” kata Anies di Bandung, Minggu (28/1).
Anies menyebut bahwa gerakan yang terjadi saat ini bisa diinterpretasikan sebagai gerakan perubahan.
"Mungkin bergeraknya pelan-pelan. Dari tidak mau keberlanjutan saja, kemudian belum tahu mau ke mana, habis itu pelan-pelan ikut rombongan perubahan," ucapnya.
Sedangkan Ganjar Pranowo tak mau memberikan tanggapan lebih banyak. Dirinya pun tak mau ikut ke dalam gerakan tersebut.
Di hadapan wartawan, ia meminta masyarakat untuk menunggu hasil Pilpres pada 14 Februari 2024.
"Pemilihan aja belum kok. Kan pasangannya cuma tiga. Tunggu setelah 14 Februari," ujar saat kampanye di Makassar, Selasa (30/1).