Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPK Panggil Bos Bapanas Jadi Saksi Kasus Dugaan Korupsi SYL

KPK memanggil Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi terkait kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan).
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam sesi Podcast Bisnis Indonesia, Broadcash, Jumat (11/08/2023). Dok. Youtube Bisniscomrn
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam sesi Podcast Bisnis Indonesia, Broadcash, Jumat (11/08/2023). Dok. Youtube Bisniscomrn

Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi terkait kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan), Jumat (26/1/2024).

Penyidik KPK memanggil Arief untuk diperiksa sebagai saksi untuk pihak-pihak yang ditetapkan tersangka dalam kasus dugaan pemerasan maupun gratifikasi di lingkungan Kementan, salah satunya mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo atau SYL.

"Hari ini (26/1) bertempat di gedung Merah Putih KPK, Tim Penyidik menjadwalkan pemanggilan dan pemeriksaan saksi Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi.," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Jumat (26/1/2024).

Selain Kepala Bapanas, satu orang swasta bernama Rajiv turut dipanggil oleh penyidik KPK sebagai saksi untuk kasus tersebut.

Untuk diketahui, KPK saat ini telah menetapkan tiga orang tersangka pada kasus tersebut yakni mantan Mentan SYL, Sekjen Kementan nonaktif Kasdi Subagyono dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan nonaktif Muhammad Hatta.

Adapun SYL tidak hanya ditetapkan tersangka kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi pengadaan barang dan jasa di kementeriannya, namun juga dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Sejauh ini, KPK menduga ketiganya menikmati uang hasil korupsi senilai Rp13,9 miliar. Lembaga antirasuah menyebut terus menelusuri aliran uang tersebut.

KPK sebelumnya menyebut adanya dugaan aliran uang hasil korupsi di lingkungan Kementan itu ke Partai Nasdem maupun keperluan pribadi SYL. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Editor : Edi Suwiknyo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper