Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa anggaran yang disiapkan pemerintah untuk program Kartu Indonesia Pintar (KIP) mencapai total Rp23,8 triliun.
Hal ini disampaikannya saat menyerahkan bantuan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Kabupaten Blora yang disiarkan melalui akun Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (23/1/2024).
Dia memerinci untuk 20 juta siswa di seluruh Tanah Air maka anggaran yang telah dipersiapkan sebesar Rp11 triliun, sedangkan sebanyak Rp12,8 triliun ditujukan untuk KIP Kuliah. Adapun, pelajar yang telah mendapatkan beasiswa KIP kuliah berjumlah 960.000 orang.
“Kita tahu untuk yang KIP yang SD diberikan bantuan Rp450.000 sudah tahu semuanya ya? yang SMP diberikan bantuan Rp750.000 dan yang SMA/SMK sekarang dinaikkan dari dulu Rp1 juta sekarang Rp1,8 juta,” ujarnya dalam forum tersebut.
Lebih lanjut, Kepala Negara mengimbau agar penggunaan uang dari KIP harus diperuntukan untuk hal yang berkaitan dengan pendidikan, seperti kebutuhan sekolah mulai dari membeli buku, alat-alat tulis, hingga seragam.
Di sisi lain, Jokowi pun mengaku alasan masih menggencarkan program KIP lantaran persaingan sumber daya manusia (SDM) ke depan itu makin menantang.
Baca Juga
Lantaran SDM menjadi kunci Negara Maju, maka Jokowi melanjutkan agar setiap pelajar fokus belajar dan tidak berpikir masalah biaya.
Apalagi, selain KIP dia menyebut pemerintah juga memiliki Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang akan menjamin bagi pelajar yang ingin menuntut ilmu baik di dalam atau di luar Negeri.
Tak hanya itu, Jokowi pun turut bercerita tak ada halangan bagi siapa pun masyarakat yang ingin belajar, apalagi dirinya yang datang bukan dari keluarga berada, di mana orang tuanya kala itu bukan berasal dari golongan orang kaya.
"Bapak saya juga bukan orang yang berpunya. Orang tua saya juga bukan orang tua yang berpunya saat itu," ucapnya.
Namun, Jokowi mengatakan agar keterbatasan itu tak boleh dijadikan alasan untuk tidak menggapai cita-cita. Mengingat kunci dari mampunya individu bersaing adalah memperoleh pendidikan.
Presiden Ke-7 RI itu pun menekankan bahwa pekerjaan orang tua bukan menjadi masalah. Penyebabnya saat ini lewat program bantuan pendidikan pemerintah, tak ada lagi alasan bagi anak-anak Indonesia tidak bersekolah.
"Saya tidak mau anak-anak kita ada yang tidak sekolah gara-gara orang tuanya tidak mampu membiayai, semua harus sekolah," pungkas Jokowi.