Bisnis.com, JAKARTA — Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 03 Mahfud MD mengatakan bahwa hilangnya tutupan hutan beserta atributnya, atau deforestasi, di Indonesia mencapai 12,85 juta hektare (ha) atau lebih luas dari Korea Selatan.
Hal itu disampaikan oleh Mahfud pada Debat Keempat atau Debat Cawapres Kedua di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (21/1/2024). Mahfud menilai bahwa situasi deforestasi di Indonesia sudah berada di angka yang mengkhawatirkan.
Menurutnya, tingkatnya meningkat tajam dalam kurun waktu sekitar 10 tahun terakhir.
“Itu jauh lebih luas dari Korea Selatan. Dan juga 23 kali luasnya pulau Madura, di mana saya tinggal,” katanya, Minggu (21/1/2024).
Berdasarkan data Global Forest Watch, Indonesia memiliki 93.8 Mha hutan primer pada 2001 mencakup lebih dari 50% wilayah daratnya.
Selang 21 tahun setelahnya yakni pada 2022, telah hilang 230 kha hutan primer atau setara dengan 177 Mt emisi CO₂. 107 kha dari kehilangan ini ditemukan berada dalam kelas tutupan lahan hutan resmi Indonesia dan dengan ukuran petak lebih besar dari dua hektar menurut analisis KLHK-WRI.
Sementara itu, Akademisi Program Studi Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia (UII) Masitoh Nur Rohma menggarisbawahi bahwa klaim Mahfud itu salah berdasarkan angka deforestasi netto di dalam dan di luar kawasan hutan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka deforestasi netto Indonesia di dalam dan di luar kawasan hutan pada 2013-2022 mencapai 3,84 juta ha.
“Sementara itu, luas Pulau Madura adalah 537.900 ha dan luas wilayah Korea Selatan 10,021 juta ha,” ujarnya.
Artikel ini adalah hasil kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen, Asosiasi Media Siber Indonesia, Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia, Cekfakta.com bersama 18 media dan 7 panel ahli di Indonesia.