Bisnis.com, JAKARTA - Calon presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo berjanji akan meningkatkan kesejahteraan anggota TNI dan Polri. Kesejahteraan merupakan hal krusial yang harus dipenuhi selain melakukan reformasi di dua institusi pertahanan keamanan itu.
Ganjar menegaskan, aparat kepolisian menjalankan tugas mereka dengan baik dan penuh dedikasi. Mereka tidak pernah lalai menjalankan tanggung jawab meskipun hidup sederhana dan kadang pas-pasan.
"Polisi kita hidup dengan sangat sederhana. Dan mereka punya integritas yang tinggi," tegas Ganjar, dalam debat ketiga Pilpres, Minggu (7/1).
Pernyataan tersebut bukannya asal omong atau hanya pemanis bibir belaka. Sebagai anak polisi, Ganjar tahu betul sepak terjang polisi di tengah masyarakat yang tetap memberikan pelayanan terbaik meski hidup kesusahan.
"Sebagai anak polisi, saya paham betul. Ini sesuatu yang sulit dan pasti akan bisa kita lakukan," terang Ganjar.
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD Arsjad Rasjid menegaskan pentingnya kesejahteraan prajurit TNI-Polri dalam mempertahankan keamanan negara. Isu tersebut menjadi salah satu poin penting yang dibawa Ganjar dalam debat.
"Mas Ganjar itu adalah Presiden rakyat. Karena utamanya kalau kita bicara pertahanan, keamanan, kita bicara semuanya, tapi tidak selalu fokus pada kesejahteraan," ujar Arsjad.
Menurut dia, banyak pihak yang tidak fokus dalam hal kesejahteraan prajurit ketika berbicara tentang pertahanan dan keamanan. Karena itu, Ganjar mengambil posisi untuk mengangkat tema kesejahteraan anggota TNI-Polri.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menekankan pentingnya program kesejahteraan untuk TNI-Polri, termasuk untuk keluarganya. Pasangan Ganjar-Mahfud amat memahami, persoalan pertahanan dan keamanan bukan hanya tentang alat perang atau alutsista semata.
"Karena kesejahteraan (anggota TNI-Polri) itu penting. Mereka harus kita jaga selain membeli alutsista," katanya.
Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud Andika Perkasa pun menegaskan komitmen Ganjar-Mahfud pada kesejahteraan anggota TNI-Polri. Ganjar-Mahfud bahkan memastikan, anak-anak anggota TNI-Polri mendapatkan pendidikan yang laik.
Mantan Panglima TNI itu menegaskan, komitmen Ganjar-Mahfud lahir dari pengalaman hidup. Sebagai anak polisi berpangkat kecil, Ganjar tak mau anak-anak anggota TNI-Polri mengalami kesulitan seperti yang pernah dia alami.
Sebagai informasi, Ganjar merupakan putra dari seorang purnawirawan Polri bernama Parmudji. Ayah Ganjar berpangkat Letnan Satu (Lettu). Ketika masih aktif berdinas, ayah Ganjar bertugas di Polsek Kutoarjo, Kabupaten Purworedjo, Jawa Tengah.
"Laiknya Pak Ganjar yang merupakan anak dari anggota Polisi berpangkat rendah. Muncul kekhawatiran dari anak-anak yang memiliki bernasib serupa dengan Bapak Ganjar," jelas Andika.
Program beasiswa dibentuk sebagai afirmasi dan dukungan terhadap anak-anak prajurit dan anggota bhayangkara untuk berkuliah pada universitas negeri maupun swasta di tanah air. Menurut Andika, selain menunjukkan keberpihakan, program beasiswa merupakan komitmen Ganjar-Mahfud untuk menjalankan amanat UU.
"Dari sisi prajurit TNI, ini juga merupakan amanat UU TNI dalam pasal 50-51 untuk negara dapat menyediakan pendidikan yang diberikan kepada anak prajurit TNI," tegas Andika