Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CEK FAKTA: Benarkah Klaim Ganjar Soal Minimal Essential Force (MEF) 2024 Tidak Tercapai?

Ganjar Pranowo mengatakan bahwa target Kekuatan Pokok Minimum atau Minimum Essential Force (MEF) 2024 tidak tercapai.
CEK FAKTA: Benarkah Klaim Ganjar Soal Minimal Essential Force (MEF) 2024 Tidak Tercapai?/Bisnis
CEK FAKTA: Benarkah Klaim Ganjar Soal Minimal Essential Force (MEF) 2024 Tidak Tercapai?/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan bahwa target Kekuatan Pokok Minimum atau Minimum Essential Force (MEF) 2024 tidak tercapai.

Hal itu disampaikan oleh Ganjar pada Debat Capres ketiga di Istora Senayan GBK, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Selain itu, lanjut Ganjar, anggaran pertahanan di Indonesia juga dinilainya belum ideal atau 1-2% dari PDB.

"Minimum Essential Force di 2024 tidak tercapai karena sekarang hanya 65,49% dari target program," katanya.

Adapun dilansir dari situs Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), MEF ditargetkan mencapai 100% pada 2024. Hal itu tertuang pada Peraturan Presiden (Perpres) No.18/2020 tentang RPJMN 2020-2024.

Namun demikian, Dosen Asisten Ahli Hubungan Internasional dan Hubungan Ekonomi Politik Internasional Universitas Tidar Bonifasius Endo Gauh Perdana menyebut belum ada bukti terkait dengan capaian MEF Indonesia karena data terbaru yakni 2020.

"Pada tahun 2019 capaian MEF hanya 63,19%, sedangkan targetnya 68,90%. Pada 2020 capaiannya 62,31%, sedangkan targetnya 72%. Oleh karena itu, capaian untuk tahun 2024 belum bisa dibuktikan," ujarnya.

Sementara itu, Dosen Hubungan Internasional Universitas Paramadina Prasetia Nugraha juga meragukan bahwa MEF pada 2024 bisa mencapai 100% sebagaimana target RPJMN 2020-2024.

"Benar, Capaian MEF memang berada pada kisaran 65%. Dengan demikian memang terdapat kondisi yang meragukan bahwa Indonesia dapat mencapai target 100% MEF pada 2024. Namun hal ini tidak lepas dari perkembangan geopolitik dan pandemi global," tuturnya.

 

Artikel ini adalah hasil kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen, Asosiasi Media Siber Indonesia, Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia, Cekfakta.com bersama 18 media dan 7 panel ahli di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper