Bisnis.com, JAKARTA — Japan Meteorological Agency menurunkan status peringatan tsunami Jepang menjadi tsunami advisory, yakni himbauan agar masyarakat tetap waspada.
Dilansir dari lembaga penyiaran publik NHK, Japan Meteorological Agency atau Badan Meteorologi Jepang telah menurunkan semua status peringatan tsunami (tsunami warnings) di seluruh pesisir laut Negeri Matahari Terbit.
Perkembangan itu dilaporkan NHK pada pukul 23:31 WIB atau Selasa (2/1/2024) pukul 01:31 waktu Jepang. Berdasarkan perkembangan gempa dan berbagai indikator lainnya, status peringatan tsunami pun diturunkan tingkatannya.
"Badan tersebut menyerukan kepada warga untuk tetap waspada karena gempa bumi dengan intensitas serupa akan tetap mungkin terjadi selama sekitar satu pekan, dan terutama dalam dua hingga tiga hari ke depan," dikutip dari NHK pada Selasa (2/1/2024).
Sebelumnya, Senin (1/1/2024) pukul 20:36 WIB atau pukul 22:36 waktu Jepang, tsunami warning masih berlaku di 8 prefektur. Status tsunami warning berarti gelombang tsunami mendekati pesisir pantai dan terdapat kemungkinan gelombang menghantam berulang kali.
Warga dihimbau untuk mengevakuasi diri secepat mungkin dan tetap berada di lokasi yang aman hingga semua peringatan dicabut.
Baca Juga
Peringatan tsunami atau tsunami warning hingga Senin (1/1/2024) pukul 22:36 waktu Jepang berlaku di prefektur Yamagata; Niigata Pref's Joetsu, Chuetsu, Kaetsu; Pulau Sado, Niigata; Toyama; Noto, Ishikawa; Kaga, Ishikawa; Fukui; dan Hyogo Utara.
Seiring perkembangannya, status peringatan turun menjadi tsunami advisory. Hal itu berarti warga yang berada di prefektur-prefektur terkait harus menjauh dari pesisir pantau dan mulut sungai yang dapat terdampak oleh gelombang.