Bisnis.com, JAKARTA – Serangan udara besar-besaran oleh Rusia ke Ukraina menewaskan 10 orang dan melukai sekitar 60 orang lainnya pada hari ini, Jumat (29/12/2023) waktu setempat.
Mengutip Reuters, serangan pesawat nirawak (drone) dan rudal tersebut merupakan yang terbesar dalam beberapa bulan terakhir. Pejabat Ukraina mengatakan bahwa serangan Rusia menargetkan wilayah selatan, barat, dan timur negara itu.
Selain itu, kerusakan juga dilaporkan terjadi di rumah sakit bersalin di pusat kota Dnipro, sejumlah bangunan di kota barat Lviv, pelabuhan sisi tenggara Odesa, dan kota timur Kharkiv.
Wali Kota Vitali Klitschko melalui pesan Telegram mengatakan bahwa dua orang dipastikan tewas di ibu kota Kyiv, selagi lebih banyak orang lainnya diperkirakan terjebak di bawah reruntuhan gudang yang rusak akibat serangan itu.
Sementara itu, dua orang lainnya juga tewas di kota pelabuhan Laut Hitam Odesa. 15 orang terluka, termasuk dua anak-anak, akibat rudal yang menghantam bangunan kawasan tempat tinggal.
“Kami dapat mengatakan bahwa ini adalah serangan besar-besaran,” kata Juru Bicara Angkatan Udara Ukraina Yuriy Ihnat di televisi.
Baca Juga
Ukraina sejatinya telah memperingatkan diri sejak berminggu-minggu lalu bahwa Rusia mungkin tengah menimbun rudal untuk meluncurkan serangan udara besar-besaran yang menargetkan sistem energi.
Tahun lalu, serangan udara Rusia menghantam jaringan listrik dan mengakibatkan jutaan orang terjebak dalam kondisi gelap selama beberapa waktu. Kementerian Energi melaporkan pemadaman listrik di empat wilayah setelah serangan udara tersebut.
Kantor Kepresidenan Ukraina mengatakan bahwa di wilayah Lviv yang berbatasan dengan Polandia, dampak dari serangan itu dipastikan terjadi pada fasilitas infrastruktur penting, kendati tak memberikan detailnya.
“Musuh menargetkan infrastruktur sosial dan penting,” kata Perdana Menteri Denys Shmyhal.
Adapun, Angkatan Udara Ukraina mengatakan bahwa Rusia menggunakan jenis rudal hipersonik, jelajah, dan balistik. Militer juga menyebut beberapa dari rudal tersebut termasuk sangat sulit dihentikan.