Bisnis.com, JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud mencurigai pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah hanya dimanfaatkan oleh kubu pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming, usai videonya membagikan uang viral di media sosial.
Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, mengaku sudah membaca penjelasan Gus Miftah mengenai videonya bagi-bagi uang yang viral tersebut. Gus Miftah, lanjutnya, menegaskan membagikan uang tidak dalam rangka Pilpres 2024 seperti narasi yang berkembang di media sosial.
"Saya kira Gus Miftah sudah memberikan penjelasan, tapi kecurigaan itu tetap muncul. Nah, ini kita bicara tentang persepsi sebetulnya. Persepsi itu bisa salah, bisa benar. Tapi dalam era informasi seperti sekarang, persepsi ini sering tampil sebagai pemenang bahwa kenyataan tidak seperti itu, bisa jadi," ujar Todung di Media Center TPN, Jakarta Pusat, Jumat (29/12/2023).
Dia menjelaskan, muncul narasi seakan Gus Miftah ingin menjegal pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar. Meski demikian, Todung ingin setiap pihak lebih kritis menyikapi narasi yang ada di media sosial.
"Jadi Gus Miftah memang harus lebih berhati-hati dalam melakukan hal semacam ini. Gus Miftah dia dikenal sebagai ulama, sebagai kiai. Nah dia harus memberikan contoh teladan yang bagus dan dia harus menjaga diri. Jangan dia dijebak atau dipojokkan oleh orang lain yang sama sekali tidak bertanggung jawab," katanya.
Sebagai informasi, viral video Gus Miftah yang sedang membagikan segepok uang kepada warga. Warga berbaris untuk berurutan menerima lembaran uang Rp50.000 yang dibagikan Gus Miftah.
Baca Juga
Dalam keterangannya video yang viral tersebut, dinarasikan seolah Gus Miftah melakukan politik uang. Terlebih, seorang pria yang berdiri di belakang Gus Miftah sedang memamerkan baju bergambar calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Menanggapi viralnya video tersebut, Gus Miftah mengaku saat itu sedang bersilaturahmi ke kediaman Haji Her, pengusaha di Pamekasan, Madura. Menurutnya, Haji Her memintanya untuk membagikan uang ke warga sekitar.
"Haji Her memang suka bagi-bagi sedekah, lalu saya diminta ikut membagikan," kata Gus Miftah saat dikonfirmasi Bisnis, Jumat (29/12/2023).
Oleh sebab itu, dia membantah sedang praktikkan politik uang untuk memenangkan salah satu peserta Pilpres 2024. Apalagi, lanjutnya, uang tersebut bukan miliknya.
"Setiap hari beliau [Haji Her] bagi sedekah di pasar, di sawah, pesantren, dan lain-lain. Jadi bukan saya yang bagi-bagi uang, tetapi hanya sekadar membagikan sedekah yang diberikan orang lain," tutup Gus Miftah.