Bisnis.com, JAKARTA - Capres dan Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berencana meneruskan strategi politik luar negeri Bebas Aktif jika memenangi Pilpres 2024.
Salah satu program dari 17 Program Prioritas, Prabowo-Gibran berkomitmen untuk menempatkan kemakmuran dan kehidupan yang damai di Indonesia sebagai tujuan dalam menjalin setiap hubungan dengan dunia Internasional.
"Negara yang kuat mampu melakukan dan menciptakan apapun yang
dicita-citakan dan akan disegani dalam hubungan antarbangsa yang bermartabat," bunyi poin 9 dalam 17 Program Prioritas.
Dalam sebuah acara yang digelar Centre for Strategi and International Studies (CSIS) beberapa waktu lalu, Prabowo mengungkapkan strategi politik luar negeri Bebas Aktif dengan menyebutnya 'politik tetangga baik' (good neighbor policy).
Menurutnya, warisan politik bebas aktif Indonesia sangat jelas mengedapankan kemerdekaan dan kedaulatan sehingga baik untuk dilanjutkan ke depannya yakni dengan tetap menjadi negara nonblok.
"Prinsip politik luar negeri Indonesia tidak berpihak pada blok manapun. Saya berkomitmen untuk meneruskan dan memperjuangkannya. Ini bukan tradisi semata, tetapi juga keinginan rakyat Indonesia," ujarnya dikutip dari YouTube CSIS, Senin (13/11/2023).
Ketum Partai Gerindra ini juga menegaskan dengan hubungan yang baik dengan semua negara akan menciptakan kondusivitas dan stabilitas yang akan berdampak positif pada pembangunan ekonomi nasional.
"Agar perekonomian kita berkembang, dibutuhkan perdamaian dan stabilitas dan hubungan baik dengan banyak negara," ujarnya.
Pada akhirnya, menurut Prabowo, hal tersebut dapat mendatangkan investasi luar negeri yang manfaatnya akan dirasakan, seperti menciptakan lapangan kerja bagi rakyat. Harapannya, ini menjadi modal awal pemerintah untuk memberantas kemiskinan dalam negeri.
Dilansir dari laman Kementerian Luar Negeri, Politik Bebas Aktif mengacu pada pendekatan diplomasi yang mendorong negara untuk menjaga kedaulatan, kebebasan, dan kepentingan nasionalnya dengan tetap menjalin kerja sama dan kemitraan dengan berbagai negara, tanpa mengambil sikap yang ekstrem atau mengikuti salah satu blok kekuatan.
Implementasi Politik Bebas Aktif melibatkan diplomasi bilateral dan multilateral yang aktif, penolakan terhadap intervensi asing, serta berperan dalam upaya perdamaian dan pengembangan global.
Tak berhenti pada tujuan nasional, politik luar negeri Prabowo-Gibran juga menyasar pada kontribusi terhadap perbaikan kondisi negara-negara yang membutuhkan.
Secara khusus, Prabowo menyebut konflik di Ukraina dan Gaza harus segera dihentikan. Menurutnya, Indonesia telah berupaya untuk mendamaikan seluruh Negara yang berkonflik.
Salah satunya dengan kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Kyiv dan Moskow. Bahkan, Prabowo juga mengaku telah mengajukan proposal perdamaian konflik Rusia-Ukraina.
Sementara itu, terkait konflik Gaza, Prabowo menegaskan bahwa posisi Indonesia tetap sama seperti sebelumnya yakni mendukung kemerdekaan Palestina.
“Kami benar-benar mendesak untuk segera ada penghentian kekerasan di Gaza dan berharap penyelesaian secara politik dapat diwujudkan dan berakhir pada kemerdekaan Palestina,” katanya.