Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei CSIS: Pemilih PDIP Belum Maksimal Dukung Ganjar

Survei terbaru CSIS menunjukkan pemilih PDIP masih belum maksimal mendukung paslon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.
Pasangan Capres-Cawapres nomor urut tiga Ganjar Pranowo (depan kiri) dan Mahfud MD (depan kanan) berdiri sebelum debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat perdana tersebut mengangkat topik yang diangkat adalah masalah pemerintahan, hukum HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peninngkatan layanan publik dan kerukunan warga. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/app/YU
Pasangan Capres-Cawapres nomor urut tiga Ganjar Pranowo (depan kiri) dan Mahfud MD (depan kanan) berdiri sebelum debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat perdana tersebut mengangkat topik yang diangkat adalah masalah pemerintahan, hukum HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peninngkatan layanan publik dan kerukunan warga. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/app/YU

Bisnis.com, JAKARTA - Survei terbaru Centre for Strategi and International Studies (CSIS) menunjukkan pemilih PDI Perjuangan (PDIP) masih belum maksimal mendukung pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD.

Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes meyakini, belum maksimalnya dukungan pemilih PDIP ke Ganjar-Mahfud menjadi faktor penting elektabilitas mereka berada di paling bawah.

Memang dalam survei CSIS ini, paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming memperoleh 43,7% suara.

Sementara, paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di peringkat kedua dengan 26,1% suara. Sementara, Ganjar-Mahfud berada di peringkat ketiga alias terakhir dengan 19,4% suara.

Arya menjelaskan, jika dilakukan tabulasi silang antara pemilih partai politik dengan pemilih paslon maka terlihat bahwa pemilih PDIP belum maksimal ke Ganjar-Mahfud yaitu sebesar 64,8%. Masih ada 25,4% pemilih PDIP yang mendukung Prabowo-Gibran; sementara 5,6% sisanya dukung Anies-Imin.

Jika dibandingkan dengan pemilih Gerindra maka terlihat perbedaannya. Arya mengungkapkan, pemilih Gerindra cenderung solid dukung Prabowo-Gibran yaitu sebesar 91,6%. Pemilih Gerindra yang dukung Anies-Imin dan Ganjar-Mahfud masing-masing di bawah 5%.

"Basis utama partai pengusung Pak Ganjar, dukungan pemilihnya tidak optimal," ujar Arya ketika memaparkan hasil survei di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (27/12/2023).

Pada saat yang sama, Arya mengatakan Prabowo-Gibran berhasil mencuri basis pemilih di "Kandang Banteng" atau daerah basis pemilih tradisional PDIP seperti Jawa Tengah dan Bali.

Di Jawa Tengah dan Yogyakarta, Ganjar-Mahfud 'hanya' peroleh 43,5% suara. Sementara, Prabowo-Gibran bisa meraih 35,5% suara dan Anies-Imin perolehan 13%.

Di Bali dan Nusa Tenggara, bahkan Prabowo-Gibran meraih suara terbanyak dengan 45,7% suara. Ganjar-Mahfud peroleh 30% suara dan Anies-Imin dapat 14,3% suara.

"02 [Prabowo-Gibran] bisa atau berhasil meningkatkan keterpilihannya," jelas Arya.

Sementara itu, Arya mengatakan Anies-Imin bisa meningkatkan elektabilitasnya terutama berkat berhasil mencuri basis pemilih Prabowo terutama yang ada di Sumatera.

Dia mengungkapkan, pemilih Anies-Imin (34,4%) dan Prabowo-Gibran (35,2%) berimbang di Sumatera, sementara Ganjar mendapatkan 14,4% suara.

"01 [Anies-Imin] menunjukkan basis 02 [Prabowo-Gibran] bisa diambil. Mulai ambil juga di basis-basis yang lain," kata Arya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper