Bisnis.com, JAKARTA - Seorang perwira tinggi militer Israel yang memimpin pasukan di Khan Younis mengatakan diperlukan waktu berbulan-bulan bagi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk mengendalikan Kota Khan Younis di bagian Selatan Jalur Gaza.
Adapun hal itu disebabkan oleh fakta bahwa kekuatan gerakan Hamas di Jalur Gaza Selatan jauh lebih besar daripada yang diperkirakan oleh IDF.
“Modus operandi mereka sekarang adalah mengganggu tentara kami dan kemudian kembali ke terowongan,” kata perwira tersebut, dilansir TASS, Selasa (26/12/2023).
Dia menambahkan bahwa IDF melakukan serangan udara yang tidak terlalu luas di Selatan Gaza untuk menghindari kerugian bagi pasukannya.
Meski begitu, menurut perwira tersebut, pasukan Israel sering memasuki gedung untuk mengumpulkan informasi intelijen dan baru kemudian melancarkan serangan.
Namun, menurut Wall Street Journal, beberapa perwakilan komunitas militer berpendapat bahwa berkurangnya penggunaan serangan udara hanya meningkatkan jumlah korban jiwa di kalangan pasukan Israel.
Baca Juga
Surat kabar tersebut mencatat bahwa di bagian Selatan Jalur Gaza, pasukan Israel tidak mengevakuasi seluruh penduduk seperti yang telah dilakukan di bagian Utara Jalur Gaza.
Namun, hanya warga sipil yang berada di sekitar distrik yang akan mereka serang. Surat kabar tersebut bersikeras menyatakan bahwa hal ini akan membuat lebih sedikit korban sipil.
Meski begitu, juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza Ashraf Al Qedra, menegaskan bahwa situasi di Khan Younis tidak berbeda dengan situasi di seluruh wilayah Gaza di mana menurutnya 70% orang yang terbunuh adalah perempuan dan anak-anak.
“Jika tentara [Israel] mengatakan yang terbunuh adalah militan, tegaskan ke mereka untuk memberi kami satu nama,” tegasnya.
The Wall Street Journal mencatat bahwa Israel sedang bersiap-siap untuk segera melakukan transisi ke tahap ketiga operasinya di Jalur Gaza.
Analis keamanan Israel mengatakan bahwa Israel akan mengerahkan sebagian besar pasukannya di sepanjang perbatasan dengan Gaza dan berupaya untuk menggagalkan serangan Hamas dari Jalur Gaza.
Mantan Kepala Dewan Keamanan Nasional Israel Giora Eiland mengatakan sebagai bagian dari transisi menuju pertempuran dengan intensitas lebih rendah, tetap berupaya mempertahankan kendali keamanan atas Gaza.
Israel sedang mempertimbangkan pembentukan zona penyangga selebar lebih dari setengah mil di dalam Jalur Gaza, yang membentang di sepanjang perbatasan dengan Israel.