Bisnis.com, JAKARTA - Ukraina mulai merayakan Hari Natal pada 25 Desember untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Perayaan Natal ini berpindah dari 7 Januari menjadi 25 Desember, setelah pemerintah mengubah tanggal perayaan Gereja Ortodoks sebagai bentuk penghinaan terhadap Rusia.
Pihak Ukraina perlahan-lahan ingin meninggalkan budaya Rusia, yang menggunakan tanggalan Julian.
Melansir CNA, Ukraina mengeluarkan undang-undang pada Juli lalu yang memindahkan perayaan Natal ke 25 Desember.
Perubahan tanggal ini juga dilakukan oleh Ukraina setelah adanya invasi Rusia yang menyebabkan keretakan politik antara kedua negara membesar.
Sejarah perayaan Natal bagi Ukraina
Baca Juga
Untuk diketahui, perayaan Natal bagi Ukraina sebelumnya dilakukan setiap 7 Januari karena mengikuti penanggalan Julian yang diwariskan oleh Rusia.
Di sana, kekristenan Ortodoks Rusia mendominasi kehidupan beragama hingga saat ini. Ukraina pun berada di bawah kepemimpinan spiritual Moskow sejak abad ke-17.
Kemudian melansir dari National Geographic, Gereja Ortodoks Rusia menolak adanya penanggalan baru yang merujuk pada kalender Gregorian.
Hal ini terhaji pada tahun 1582, di mana Paus Gregorius XIII mulai menggunakan kalender baru di Eropa.
Pada tahun itu, tanggal 5 Oktober berubah menjadi tanggal 15 Oktober dan segera diadopsi di sebagian besar negara Katolik Eropa. Di Rusia, kalender Gregorian akhirnya diadopsi pada tahun 1918 berdasarkan keputusan Pemerintah Soviet.
Namun, gereja Ortodoks Rusia tidak menerima perubahan tersebut. Mereka memutuskan untuk tetap memakai kalender Julian dan memisahkan diri dari gereja Katolik.
Alasan penolakan perubahan itu juga didasarkan olehteks suci Kekristenan Ortodoks tidak mengizinkan perayaan Paskah tumpang tinding dengan Paskah Yahudi (atau Pesah).
Sejak saat itu, terdapat perbedaan tanggal hari raya keagamaan antara gereja Ortodoks Rusia dengan sebagian besar negara yang menggunakan kalender Gregorian saat ini.
Gereja Ortodoks Rusia merayakan Natal pada tanggal 25 Desember dalam kalender Julian, atau tanggal 7 Januari dalam kalender Gregorian.
Hingga saat ini, Rusia merayakan Natal 13 hari lebih lambat dari tanggal Hari Raya Natal pada umumnya.
Adapun di bawah Uni Soviet dan pengakuan ateismenya, tradisi Natal seperti pohon dan hadiah dialihkan ke Malam Tahun Baru, yang menjadi hari libur utama yang panjang hingga satu minggu lamanya.
Umat Kristen Ortodoks kemudian melaksanakan kebaktiannya pada 6 Januari dan perayaan Natal pada 7 Januari.
Gereja Ortodoks lain yang mengikuti kalender Julian lama termasuk di Yerusalem, Mesir, Republik Makedonia, Georgia, Serbia, dan Polandia.