Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ingatkan Pemilu Damai, Ganjar: Kampanye Negatif Boleh, Politik Hitam Jangan

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyebutkan tidak ada yang salah dengan penggunaan kampanye negatif alias negative campaign dalam ajang pemilu.
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti debat perdana Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat perdana tersebut mengangkat topik pemerintahan, hukum HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peningkatan layanan publik dan kerukunan warga. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/YU
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti debat perdana Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat perdana tersebut mengangkat topik pemerintahan, hukum HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peningkatan layanan publik dan kerukunan warga. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/YU

Bisnis.com, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyebutkan bahwa penggunaan kampanye negatif selama kontestasi politik masih dapat ditoleransi dibandingkan dengan politik hitam.

Pernyataan itu Ganjar sampaikan ketika menjadi pembicara dalam Festival Teman Bercerita di Djakarta Theater, Jakarta Pusat pada Kamis (21/12/2023).

Dia berpendapat, tidak ada yang salah dengan dalam strategi kampanye negatif yang bertujuan untuk turunkan skor lawan politiknya.

"Black campaign itu hoaks. Kalau negative campaign itu menurunkan skor, tidak apa-apa," ungkap Ganjar.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengingatkan bahwa pemilu diselenggarakan dalam lima tahun sekali, sehingga tidak ada pertemanan yang pasti dalam politik.

Untuk itu, dia menekankan tidak perlu menyakiti lawan politik dengan identitasnya. Ganjar tak ingin perpolitikan Indonesia dipenuhi dengan kampanye hitam alias black campaign.

"Kelompok kita yang paling benar, jangan deh," ujarnya.

Lebih lanjut, Ganjar menyarankan agar pemilih mengecek rekam jejak para calon presiden dan wakil presiden yang bertanding dalam Pilpres 2024. Dengan begitu, pemimpin selanjutnya bisa mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper