Bisnis.com, JAKARTA - Israel terkejut dengan banyaknya militan Hamas yang menyerah kepada pasukan Israel pada Sabtu (16/12/2023).
Jurnalis investigasi Amerika Serikat (AS) yang menjadi pemenang Hadiah Pulitzer Seymour Hersh di blog Substack miliknya melaporkan mengenai informasi tersebut.
"Kejutan terbesar adalah jumlah pejuang Hamas di Selatan yang memilih menyerah kepada pasukan Israel," katanya, dilansir TASS, Sabtu (16/12/2023).
Seorang pejabat Amerika yang memiliki akses terhadap informasi sensitif mengatakan sebanyak 700 tentara Hamas memilih untuk menyerah daripada ditembak, dalam sepekan terakhir.
Menurut pejabat yang dikutip oleh jurnalis tersebut, Israel tidak mengharapkan hal ini, dan justru mengharapkan Hamas akan berjuang sampai akhir, di antara mereka yang menyerah adalah senior pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinjar, yang merupakan salah satu yang dianggap menjadi dalang dalam serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.
"Ajudan Sinjar, yang namanya tidak dapat saya ketahui, dikatakan bertanggung jawab atas komunikasi Hamas," ujarnya.
Baca Juga
Seperti diketahui, konflik kembali pecah antara Israel-Hamas di Jalur Gaza setelah berakhirnya gencatan senjata selama 7 hari yang dimediasi oleh Qatar.
Pasukan Israel hingga saat ini masih terus melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza dan beberapa wilayah di Lebanon dan Suriah, serangan juga masih berlangsung di Tepi Barat, meski konflik pecah sudah berlangsung lebih dari 2 bulan.
Ketegangan kembali berkobar di Timur Tengah ketika militan yang berbasis di Jalur Gaza, Hamas, melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel.
Sebagai tanggapan, Israel mengumumkan blokade total terhadap Jalur Gaza, dan telah melancarkan serangan udara bertubi-tubi ke Jalur Gaza.