Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bakal meneruskan peperangan melawan kelompok gerakan Palestina, Hamas sampai meraih kemenangan mutlak.
Melansir Reuters, Jumat (15/12/2023), Netanyahu menyampaikan pernyataan itu merespons ancaman regional yang mendukung pasukan Hamas.
Misalnya, kata Netanyahu, proksi Iran Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman. Kemudian, mengamankan kembalinya sandera yang ditahan oleh Hamas, dan melanjutkan bantuan kemanusiaan untuk penduduk sipil Gaza.
"Saya katakan kepada teman-teman Amerika kita pejuang heroik, kita tidak gugur sia-sia. Dari rasa sakit yang mendalam, kami semakin bertekad untuk terus berjuang hingga Hamas tersingkir hingga kemenangan mutlak," kata Netanyahu kepada penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan.
Sementara itu, santer dikabarkan hubungan hubungan Netanyahu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden retak.
Dari pihak Biden telah memperingatkan Israel berisiko kehilangan dukungan global untuk perang melawan Hamas karena pemboman tanpa pandang bulu di Gaza. Biden menyebut bahwa Netanyahu perlu mengubah pendiriannya mengenai solusi dua negara untuk Palestina.
Baca Juga
"Tetapi mereka mulai kehilangan dukungan karena pemboman tanpa pandang bulu di Gaza," kata Biden, dilansir CNA, pada Kamis (14/12/2023).
Di sisi lain, Netanyahu mengatakan ada ketidakpastian dengan Biden mengenai pemerintahan di Gaza pasca-konflik, yang mencerminkan keretakan keduanya, padahal sebelumnya pemimpin AS itu sangat mendukung Israel.