Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa negaranya akan terus memasok senjata militer ke Israel sampai Palestina benar-benar terbebas dari Hamas.
“Kami akan terus memberikan bantuan militer kepada Israel sampai mereka menyingkirkan Hamas, tetapi kami harus berhati-hati,” katanya di Gedung Putih saat memperingati Hari Raya Hanukkah Yahudi.
Namun dia memperingatkan bahwa pandangan masyarakat dunia terhadap situasi di Jalur Gaza bisa berubah karena sifat operasi militer Israel.
“Opini publik seluruh dunia bisa berubah dalam semalam, kita tidak bisa membiarkan hal itu terjadi,” ujarnya, dilansir TASS, Kamis (14/12/2023).
Meski begitu, Biden menekankan bahwa AS akan terus memberikan dan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
"Kami akan terus memimpin dunia dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil Palestina yang tidak bersalah, untuk menekankan kepada teman-teman kami, teman-teman Israel, kami perlu melindungi kehidupan sipil,” ucapnya.
Baca Juga
Presiden AS itu juga menyatakan keprihatinannya atas meningkatnya anti-semitisme di AS dan di seluruh dunia sebagai dampak dari konflik Israel-Palestina.
“Lonjakan antisemitisme di Amerika Serikat dan di seluruh dunia, ini memuakkan,” tambah Biden.
Sementara itu, dia menegaskan bahwa AS tidak berniat untuk mengabaikan masalah atau konflik di Timur Tengah tersebut.
Seperti diketahui, konflik kembali pecah di Jalur Gaza setelah berakhirnya gencatan senjata selama 7 hari yang dimediasi oleh Qatar.
Pasukan Israel hingga saat ini masih terus melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza dan beberapa wilayah di Lebanon dan Suriah. Serangan juga masih berlangsung di Tepi Barat.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan jumlah korban tewas akibat operasi tempur Israel di Jalur Gaza telah melebihi 18.500 orang.